Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan puncak arus mudik pada Lebaran 2017 akan terjadi pada 23 Juni 2017. Namun, perkiraan ini bisa bergeser tergantung dari cairnya Tunjangan Hari Raya (THR).
"Perkiraan awal dari kita, mudik Lebaran itu peak-nya pada 23 Juni," kata dia di Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah untuk menghadapi arus mudik tersebut. Kementerian Perhubungan telah melakukan koordinasi dengan lintas instansi pemerintah.
Baca Juga
Advertisement
"Pada dasarnya kita selalu berkoordinasi, karena memang benar Kemenhub dilaporkan, nanti Korlantas jadi komandan di lapangan, berkaitan dengan PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), saya sudah cek pekerjaan jalan tol, perbaikan jalan sudah dilakukan," jelas dia.
Dia pun mengimbau supaya masyarakat menghindari penggunaan kendaraan roda dua atau motor. Pasalnya, lebih dari 50 persen kecelakaan berasal kecelakaan motor.
Pemerintah sendiri, lanjutnya, juga akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan para pemangku kepentingan untuk menyediakan mudik gratis. Tidak hanya untuk angkutan orang, namun juga angkutan motor.
Budi Karya mengatakan, Kemenhub juga telah menyiapkan posko untuk memantau arus mudik. "Kami menyiapkan posko di lantai 7, tetapi juga ada posko di Kakorlantas, nanti kita kordinasi," terang dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pergerakan manusia saat mudik tahun ini bakal mencapai 19 juta orang. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"Diperkirakan Lebaran ada 19 juta orang yang bergerak mudik, kenaikannya kurang lebih 5 persen dari tahun lalu," tandas dia.
