Liputan6.com, London - Manchester United (MU) akan segera menjalani laga terpenting mereka di musim 2016/2017. Mereka bakal menghadapi Ajax Amsterdam pada final Liga Europa di Friends Arena, Swedia, Kamis (25/5/2017) dinihari WIB.
Selama ini, selalu menjadi perdebatan dalam pemberian nilai pada musim perdana Mourinho di MU. Ada pihak yang menyebut MU sukses menjadi pelatih MU, tapi ada pula yang menyebutnya gagal. Disebut gagal karena performa inkonsisten MU di Liga Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, MU sudah dipastikan gagal mendapatkan tiket Liga Champions dari jalur finis di empat besar klasemen Liga Inggris. Satu-satunya peluang yang tersedia kini tinggal di Liga Europa. Untuk tampil di Liga Champions, mereka harus menaklukkan Ajax.
Joe Cole yang notabene mantan penyerang Chelsea ikut memberikan pendapat soal penilaian Mourinho. Terlepas dari hasil laga melawan Ajax, Cole sudah yakin bahwa Mourinho menjalani musim yang hebat bersama Setan Merah.
"Saya tak hanya berpikir ia akan sukses, tapi ia memang sudah sukses. Saya pernah melihat mantan anak asuhnya mengkritik, tapi ia juga sukses di sana. Saat ia memenangkan Liga Europa, saya akan mengatakan, setelah (Antonio) Conte, ia adalah pelatih terbaik musim ini," tutur Cole, dilansir Goal.
Sejauh ini, Mourinho sendiri sudah menyumbang satu gelar bergengsi buat MU, kecuali Community Shield, yakni Piala Liga Inggris. Jika menang atas Ajax, ia pun mengoleksi dua gelar serta tiket tampil di Liga Champions musim depan.
Kecam Pengkritik
Namun, banyak yang menilai apa yang sudah dikeluarkan MU pada musim panas 2016 tak sepadan dengan pencapaian itu. Maklum, MU telah menghabiskan dana hingga 185 juta euro hanya untuk membeli tiga pemain. Mereka pun menjadikan Paul Pogba sebagai pemain termahal di dunia saat ini.
Sayang, nasib MU di Liga Inggris tak sebagus kualitas skuatnya. Dari 37 pertandingan, hanya 17 kemenangan yang bisa diraih Setan Merah. Sisanya, mereka 15 kali tertahan dan lima kali menelan kekalahan.
"Kritikan yang ia dapatkan tahun ini sungguh konyol dan tak adil. Katakan saja ia sudah pergi jauh di dalam Liga Europa dan mungkin ada kemungkinan ia akan menang, jadi itu dua gelar. Anda tak bisa membandingkannya dengan era Alex Ferguson karena liga terus berkembang," jelas Cole yang sempat menjadi anak didik Mourinho di Chelsea itu.
Advertisement