Anies: KJP Plus dan KIP Tetap Ada untuk Warga Jakarta

Anies mengatakan, pemberitaan yang bersumber dari tim sinkronisasi Anies-Sandi tersebut tidak benar adanya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Mei 2017, 09:37 WIB
Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan bakal tetap menghadirkan Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi warga DKI Jakarta yang kurang mampu.

"KJP Plus akan tetap dilaksanakan, integrasi tetap dilakukan, jadi jangan terpengaruh dengan berita seperti itu," ujar Anies di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2017.

Sebelumnya, dalam sebuah pemberitaan di media online, disebutkan bahwa KJP Plus dan KIP tidak bisa diterima sekaligus oleh warga DKI Jakarta. Semua itu dilakukan untuk menghindari double budget. Anies mengatakan, pemberitaan yang bersumber dari tim sinkronisasi Anies-Sandi tersebut tidak benar adanya.

"Tulisan itu aneh, hoax. Ini sudah bulan Mei, bukan kampanye lagi. Kita sedang menyiapkan untuk melaksanakan ke depannya, izinkan tim bekerja," kata Anies.

Dia bahkan mengaku siap untuk mengubah Peraturan Gubernur (Pergub) yang melarang penerima KJP Plus juga akan mendapatkan KIP.

Anies mengingat saat dirinya masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), saat itu sempat menyurati Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk penerima KJP diberikan dispensasi untuk mendapatkan KIP juga.

Menurut Anies, KIP merupakan program Presiden yang berarti setiap warga negara tidak mampu berhak menerima program tersebut, termasuk warga DKI Jakarta.

"Karena KIP itu program Presiden, bukan program Kemendikbud. Semua provinsi dijalankan, kecuali di Jakarta. Saya kirim surat (kepada Ahok) dan dijawab, tidak diizinkan. Saya waktu itu mikir, kasihan sekali warga miskin di Jakarta, dia tidak bisa mendapatkan bantuan dari Presiden, yakni KIP. Ada Keppres-nya lo," kata Anies.

Yang jelas, bagi Anies, kemenangan di Pilkada DKI 2017 belum apa-apa dibandingkan dengan bekerja selama lima tahun untuk warga Jakarta.

"Ini (Pilkada DKI) kemenangan kecil. Kemenangan besarnya saat seluruh janji bisa ditunaikan selama lima tahun ke depan," ujar Anies.

Dia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta merupakan sebuah jabatan yang hanya dimilikinya sendiri. Namun, dalam hal membangun Ibu Kota, dirinya tetap memerlukan bantuan pihak lain.

"Kita tidak berharap Jakarta diselesaikan oleh one man show, bukan oleh seorang superman, tetapi tim yang mengerjakan," kata Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya