Petinju Andalan Sulut Roboh Disabet Parang

Petinju andalan Sulawesi Utara itu meraih medali perunggu pada PON XIX di Jawa Barat.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 24 Mei 2017, 13:32 WIB
Ilustrasi penganiayaan menggunakan parang.

Liputan6.com, Manado - Irfan Tentonda, yang diketahui berprofesi sebagai atlet tinju, terluka parah setelah disabet parang seorang pria bernama AT alias Taaruru (20), seorang warga Desa Watutumou, pada Senin sore, 22 Mei 2017, sekitar pukul 17.30 Wita.

Korban warga Desa Watutumou II, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, tersebut ditemukan dengan kondisi terluka robek di bagian perut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan pria berusia 23 tahun itu diserang saat pulang ke rumahnya. Peraih medali perunggu kelas 49 kg di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 itu pun roboh di luar ring tinju.

"Saya dihubungi warga. Katanya adik saya dipotong di Maumbi. Ternyata benar dan sudah dibawa warga ke rumah sakit," ujar Meiske Tentoda, kakak korban, di RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, Selasa, 23 Mei 2017.

Karena luka parah itu, korban harus menjalani operasi. Keluarga korban berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban biaya pengobatan.

Kapolsek Airmadidi AKP Edi Susanto ketika dikonfirmasi mengungkapkan, penyerang atlet tinju itu langsung diamankan aparat pemerintah desa setempat dan dibawa ke Mapolres Minut bersama barang bukti sebilah parang.

"Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan kasus ini ditangani kepolisian," ujar Edi.

Irfan Tentonda adalah petinju yang sempat mengharumkan nama Sulawesi Utara pada PON XIX di Jawa Barat pada 2016 lalu. Dia bersama Nolfi Engkeng berhasil menggondol medali perunggu di kelas 49 kg dan 52 kg.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya