Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar menunggu notulensi Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed).
Mengutip Bloomberg, Rabu (24/5/2017), rupiah dibuka diangka 13.307 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.299 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.301 per dolar AS hingga 13.328 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,20 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rat (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.316 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.296 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Posisi dolar AS memang menguat pada perdagangan hari ini di Asia. Kenaikan dolar AS ini dibantu oleh kenaikan imbal hasil Treasuri AS.
"Sepertinya dolar AS menguat karena kekhawatiran risiko geopolitik tidak lagi menjadi berita baru," jelas analis senior mata uang Daiwa Securities, Yukio Ishizuki.
Investor saat ini mengalihkan perhatian kepada arah kebijakan Bank Sentral AS. Risalah pertemuan bakal dipublikasikan siang ini waktu setempat.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, aksi teror di Inggris kemarin memicu pelemahan pound sterling dan euro terhadap dolar AS. Sebenarnya data manufacturing PMI serta penjualan rumah baru AS memburuk.
"Fokus saat ini tertuju pada notulensi FOMC meetings yang akan dirilis pada Kamis dini hari," kata dia.