Liputan6.com, Palembang - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pesimistis jika sistem ganjil-genap akan berlaku pada mudik Lebaran tahun ini. Penerapan sistem tersebut dinilai membutuhkan persiapan yang matang dan waktu yang panjang.
"Kelihatannya enggak akan digelar," ujar dia di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (24/5/2017).
Menhub Budi mengaku mendapatkan masukan dari sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) terkait penerapan sistem ini. Ternyata membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum sistem tersebut benar-benar berlaku.
"Karena pertimbangannya kita sudah advice dari para stakeholder, MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) mereka mengindikasikan kita belum cukup waktu untuk sosialisasi," dia menjelaskan.
Baca Juga
Advertisement
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan, dalam rapat koordinasi antara instansi dan lembaga pemerintah dalam menghadapi mudik Lebaran 2017, muncul rencana pemberlakuan sistem ganjil-genap nomor seri kendaraan.
Penerapan sistem ganjil-genap ini diharapkan bisa mengurai kemacetan karena pemudik tidak langsung tumpah di hari yang sama.
"Kami membicarakan secara detail, sampai ke semua opsi. Perhitungan-perhitungan teknis kami siapkan," kata dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Mengenai rencana penerapan sistem ganjil-genap, semua pihak terkait di bawah koordinasi Kordinator Bidang Kemaritiman sedang melakukan kajian dan mekanisme pelaksanaan. Kemungkinan sistem tersebut akan menjadi opsi untuk mengatasi kemacetan pada mudik Lebaran 2017, akan menunggu hasil kajian tersebut.
Keputusan apakah sistem ganjil genap nomor seri kendaraan pada musim mudik Lebaran 2017 dijalankan atau tidak akan ditetapkan dalam rapat koordinasi final pada 19 Juni 2017.
"Tadi kan sudah saya beritahu, ini masih exercise, ada yang bilang setuju ada yang belum, sesuai hasil survei, nanti deh habis rapat tanggal 19 (Juni)," ucap Luhut.