Smartfren Tertarik Ikut Lelang Frekuensi, tapi...

Menurut Smartfren, pihaknya memang tertarik. Akan tetapi, ada sejumlah pertimbangan lain untuk mengikuti lelang frekuensi ini.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 24 Mei 2017, 16:45 WIB
VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo. Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Yogyakarta - Operator Smartfren mengaku berminat untuk mengikuti lelang frekuensi di blok tersisa di spektrum 2.300MHz.

VP Technology Relation and Specialist Project Smartfren, Munir Prabowo, mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan sejumlah hal, seperti dana yang akan dikeluarkan untuk mengikuti lelang.

"Secara alamiah pasti (operator) akan menghadapi kondisi seperti itu (dana terbatas), karena kami kan bisnis. Pada kondisi tertentu, kami akan menghitung apakah masih memungkinkan (ikut lelang) atau pakai sumber daya yang sudah ada, cukup enggak," ujarnya, kala ditemui di Uji Jaringan Smartfren di Yogyakarta, Selasa (23/5/2017). 

Menurut dia, semuanya akan tergantung pada kondisi yang dihadapi saat lelang frekuensi berlangsung. "Semuanya kan masih andaikata, karena kalau bisnis itu susah, harus ke hal yang sifatnya pasti. Kalau enggak ya pasti banyak loss-nya," tutur Munir.

Munir melanjutkan operator yang nantinya memenangi lelang frekuensi tentu memiliki keuntungan tersendiri.

"Tentu frekuensi itu bisa dipakai untuk menambah kemampuan daya jual si operator. Kalau ibarat lahan, operator punya hotel di lahan 100 meter. Kemudian, operator beli lagi di sebelahnya 100 meter. Kemungkinan ia buka hotel di sebelahnya, sehingga operator bisa menarik lebih banyak pelanggan," ujarnya.

Meski begitu, Smartfren tak mau hanya berpangku tangan menunggu lelang frekuensi. Operator milik Sinar Mas Group ini pun tahun ini berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanannya yang jangkauannya diklaim paling luas di seluruh Indonesia.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya