Perlawanan Sengit Pembunuh Bocah Palembang versus Warga

Si pembunuh bocah yang jasadnya ditemukan dalam karung itu sempat dikira warga memiliki ilmu hitam karena sangat licin saat ditangkap.

oleh Nefri Inge diperbarui 26 Mei 2017, 08:03 WIB
Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) disegel pihak kepolisian (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kendati sudah keluar masuk bui karena kasus pencabulan, Ican (32) tak kapok mengulangi perbuatannya. Pria bertato itu baru-baru ini tak hanya memperkosa, tetapi juga membunuh NP (8), bocah anak tetangganya. Jasad bocah itu ditemukan di terbungkus dalam karung dalam kondisi mengenaskan.

Jasad NP ditemukan warga Jalan Ki Merogan, Lorong Amal, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Sabtu, 21 Mei 2017. Jasad bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan di bawah ranjang di Jamilah (50), tetangga korban yang juga kerabat si pria bertato itu.

Sebelum penemuan itu, kakek korban sudah mengadukan kehilangan cucunya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang sehari sebelum penemuan jasad cucunya.

Andre (20), sepupu pelaku yang pertama kali menemukan karung tersebut. Awalnya, Andre merasa curiga dengan karung yang ada di bawah kasur tersebut. Saat ditarik dan dibuka, Andre kaget melihat jasad NP yang sudah tak bernyawa.

Ia langsung melaporkan penemuan bocah dalam karung ini ke warga dan diteruskan ke Polsekta Kertapati Palembang. Tak berapa lama, anggota kepolisian Polsekta Kertapati dan Polresta Palembang langsung mendatangi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).

"Sebelumnya saya curiga dengan gelagat Ican saat masuk ke dalam rumah. Namun, dia buru-buru keluar rumah. Saat saya buka pintu kamarnya yang sempat terkunci, barulah saya temukan karung itu," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu, 24 Mei 2017.

Warga sekitar langsung menaruh curiga terhadap Ican. Sosok pria bertato itu memang terkenal sering melakukan pelecehan seksual terhadap anak kecil.

Ican tercatat pernah tersandung kasus pencurian dengan kekerasan di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang dan terakhir kasus pencabulan pada 2015.

Bersama pihak kepolisian, para warga pun langsung menggeruduk rumah Ican yang berada di dekat TKP. Tapi, Ican mendadak menghilang. Padahal, salah satu warga sempat melihatnya masuk ke dalam rumah sebelum penggerebekan dilakukan.

Dari hasil pemeriksaan visum luar di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ada banyak tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Menurut Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Indra Nasution, di beberapa bagian tubuh dan kepala, ada benturan benda tumpul yang melukai korban.

"Di bagian vital korban juga sudah rusak dan ini jadi tanda-tanda korban kekerasan seksual. Untuk pemeriksaan selanjutnya, kita masih menunggu hasil laboratorium," ujarnya seusai memeriksa tubuh bocah dalam karung tersebut.

 


Punya Ilmu Hitam?

Kolong ranjang rumah pelaku yang menjadi tempat penyimpanan karung berisi mayat korban (Liputan6.com / Nefri Inge)

Karena kondisi genting, para warga pun menggelar patroli malam di kawasan tersebut. Selain untuk mengantisipasi terjadi kasus serupa, warga juga berusaha menangkap pelaku yang masih berkeliaran di kampung mereka.

Warga yang sempat bertemu pelaku pun berusaha menangkapnya. Namun, beberapa warga terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku.

"Pelaku membacok warga pakai parang saat akan ditangkap, lalu dia langsung kabur entah ke mana," ujar Mustofa, warga setempat.

Mereka mengira Ican mendalami ilmu hitam sehingga sulit ditangkap. Karena takut, warga beramai-ramai menabur garam dan menancapkan sebilah bambu kuning di sekitar rumahnya. Mereka percaya, garam dan bambu kuning tersebut bisa menghalau ilmu hitam yang didalami pelaku.

Para orang tua yang mempunyai anak perempuan pun langsung mengungsi ke rumah kerabatnya. Mereka takut nanti Ican akan mencari mangsa lain.

Seperti disampaikan Sulasih (40), warga setempat yang pernah bertemu dengan Ican pada Senin sore, 22 Mei 2017. Ican membuatnya takut karena sempat mengatakan akan mencari mangsa lainnya.

"Dia bilang mau cari perawan lainnya lagi. Saya langsung gemetar dan tidak bisa teriak. Saat dia kabur, saya baru panggil warga. Kami langsung ungsikan semua anak perempuan ke rumah kerabat, takutnya jadi korban dia," ungkapnya.

Ketua RT 23 Sudarioso mengatakan bahwa ketakutan warga semakin menjadi, terlebih warga percaya bahwa Ican punya ilmu hitam. Mereka akhirnya berbondong-bondong pindah ke rumah kerabatnya yang jauh dari TKP.

"Kami jadi khawatir, apalagi Ican punya ilmu menghilang dan juga kejam," ujarnya.

Tiga hari pasca ditemukannya jasad NP, petugas kepolisian berhasil menangkap Ican. Pelaku dibekuk sekitar pukul 00.10 WIB saat sedang tidur pulas di masjid Pasar Induk Jakabaring Palembang, Selasa, 23 Mei 2017.

Karena melawan saat akan ditangkap, polisi terpaksa melumpuhkan pria bertato ini dengan timah panas sebanyak tujuh kali di kedua kakinya.

Ican langsung dibawa ke Polresta Palembang dan diinterogasi. Ican pun mengaku sudah memperkosa dan membunuh korban.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya