Liputan6.com, Tokyo - Beberapa foto yang memicu rasa penasaran menayangkan suasana hotel seks di Jepang yang terbengkalai.
Karena lama tak dijamah manusia, hotel itu diduga dihuni arwah dan hantu.
Dulunya hotel yang bernama Fuurin Motel di Tokyo dikenal sebagai tempat pertemuan rahasia bagi mereka yang melakukan perselingkuhan. Menurut laporan The Sun, hotel itu masih tampak seperti dulu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari News.com.au pada Kamis (25/5/2017), para tamu yang masuk ke hotel itu diberi pilihan menyewa per jam atau per malam.
Di dalamnya, berderet kamar-kamar bernuansa nakal, misalnya tiruan ruang Abad Pertengahan dengan ranjang berbentuk kereta kencana.
Kamar-kamar lain dihias menurut tema Yunani atau ryokan tradisional Jepang, masing-masing dilengkapi ruang makan dan kamar mandi tersendiri.
Setelah dibiarkan kosong selama 17 tahun, tersebar selentingan bahwa hotel itu sekarang dihuni oleh hantu-hantu yang berkeliaran di lorong-lorongnya.
Penduduk sekitar juga takut masuk ke dalam bekas hotel karena kehadiran hal-hal paranormal.
Namun, juru foto Bon Thissen (31) dari Herleen, Belanda, mengatakan hal berbeda. "Ada mitos bahwa hantu-hantu Jepang tinggal di bangunan-bangunan terlantar, mungkin untuk menakuti orang agar tidak masuk atau merusak bangunan terlantar."
"Saya dengar kebanyakan orang Jepang menjauh dari bangunan-bangunan terbengkalai karena adanya hantu-hantu dan arwah-arwah yang dipercaya berkeliaran dalam gedung-gedung terlantar."
Thissen menambahkan, hotel itu berbeda dengan lainnya -- dan terasa sedikit aneh saat menjelajahinya.
"Ada kamar Abad Pertengahan, kamar Yunani, kamar tradisional ryokan Jepang, dan beberapa yang lain."
"Tapi kamar yang paling saya sukai adalah ruang Abad Pertengahan, sangat mewah dengan kereta kencana dan baju zirah."
Dia menambahkan, pasangan warga Jepang yang datang ke sana memiliki privasi yang tidak mereka dapatkan di rumah dan mereka terkadang menyewa kamar berdasarkan hitungan jam.
Thissen memiliki kebiasaan mengambil foto-foto tempat-tempat terbengkalai dan telah melakukannya selama 10 tahun berkeliling Eropa, berburu bangunan-bangunan kosong.
Menurut penjelajah itu, Jepang merupakan salah satu tempat favoritnya karena bangunan-bangunan kosongnya dijaga dan dihormati.
"Saya juga menyukai keberagaman keruntuhannya, ada beberapa kamar yang termasuk masih sangat bagus, sedangkan yang lainnya sangat usang."
"Orang Jepang memiliki cara penghormatan yang lebih terhadap bangunan-bangunan terbengkalai dibandingkan dengan negara-negara Barat, sehingga lebih terawat."
"Perabot-perabotnya pun jarang dipindah-pindah, sehingga saya suka sekali menjelajahi Jepang."