Patroli, Jakarta - Sumiyati sengaja mendatangi lokasi ledakan bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5) pagi. Ia bersama ratusan warga lainnya ingin melihat langsung lokasi ledakan yang masih berantakan dan dipenuhi serpihan kaca.
Lantaran banyaknya warga, polisi mengetatkan pengamanan dengan menurunkan personel Brimob bersenjata laras panjang. Garis polisi yang sempat dilepas kini dipasang kembali agar warga tak mendekati lokasi ledakan.
Advertisement
Satlantas Polres Jakarta Timur juga membantu mengatur lalu lintas sekitar terminal. Salah satunya menutup jembatan layang Saharjo-Pasar Gembrong pada kedua arahnya.
Pascaledakan Rabu malam 24 Mei, kondisi halte bus Transjakarta terminal Kampung Melayu tampak belum dibersihkan. Petugas menutup sementara halte bus tersebut sekaligus mengalihkan penumpang ke halte bus Transjakarta Rumah Sakit Premiere Jatinegara.
Sementara itu, tujuh jam setelah dua ledakan di terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, lalu lintas di sekitarnya atau tepatnya jalan Otto Iskandardinata kembali dibuka, Kamis (25/5) Subuh tadi. Kendaraan pun dibolehkan melintasi jalur menuju Matraman maupun Tebet. Namun, garis polisi masih terbentang dalam terminal.
Pada Rabu 24 Mei malam, dua ledakan bom bunuh diri mengguncang terminal Kampung Melayu. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, dekat toilet terminal. Sedangkan ledakan kedua berlangsung 10 menit kemudian sekitar Halte Transjakarta Terminal Kampung Melayu. Lima orang tewas dalam insiden tersebut. Tiga korban tewas adalah polisi dan dua pelaku bom bunuh diri. Sedangkan 10 orang lainnya terluka.