Akhir Manis Perjudian Mourinho dengan MU

Mourinho akhiri musim yang 'buruk' bagi MU dengan kepuasaan yang luar biasa karena juara Liga Europa.

oleh Defri Saefullah diperbarui 25 Mei 2017, 17:15 WIB
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, diangkat pemain usai menjuarai Piala Europa dengan mengalahkan Ajax Amsterdam pada final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Rabu (24/05/2017). Manchester United menang 2-0. (EPA/Peter Powell)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) memastikan lolos ke Liga Champions musim depan. Ini setelah MU menjuarai Liga Europa usai taklukkan Ajax Amsterdam 2-0 di laga final yang berlangsung di Stockholm.

Keberhasilan MU menjadi juara ibarat akhir manis buat perjudian Mourinho. Sejak 5-6 pekan terakhir Liga Inggris, Mourinho sempat berikrar lebih prioritaskan juara Liga Europa ketimbang peringkat 4 Liga Inggris.

Dia sepertinya sudah hitung-hitungan. Mourinho cukup lirik jadwal sisa MU dan dia pun sudah tidak yakin MU akan selamat ke posisi 4 atau tiket terakhir menuju Liga Champions. Itu juga harus lewat playoff.

Benar, penampilan MU tidak stabil di Liga Inggris. Sejak menang 2-0 atas Burnley di pekan ke-32, MU secara beruntun gagal tiga poin. Rinciannya, Setan Merah hanya mampu mencetak tiga kali imbang, dua kali kalah dan satu kali menang. Kemenangan diraih pada pekan terakhir yaitu 2-0 lawan Crystal Palace.

Pelatih Manchester United Jose Mourinho memimpin anak asuhnya merayakan gelar juara Liga Europa usai mengalahkan Ajax di Friends Arena, Stockholm, Swedia, (24/5/2017). MU menang 2-0. (AP/Martin Meissner)

MU pun harus puas berada di peringkat 6 klasemen. Tim besutan Mourinho ini terpaut 7 poin dari Liverpool yang finis di posisi keempat klasemen dan terpaut 6 poin dari Arsenal yang berada di posisi kelima.

Dengan peringkat ini, MU hanya mendapatkan jatah tampil di Liga Europa. Namun, Mourinho sudah menebak dengan jitu. Dia sukses melewati adangan Anderlecht di perempat final dan susah payah tekuk Celta Vigo di semifinal Liga Europa. Setelah kemenangan itu, MU pun sukses pastikan lolos ke final lawan Ajax Amsterdam.

Banyak yang awalnya menduga MU bakal jumpa Olympique Lyon. Namun ternyata, Ajax mampu singkirkan Lyon 5-4 di semifinal Liga Europa.

Di final melawan Ajax Amsterdam, MU sebenarnya bukan tanpa hambatan. Mereka tampil tanpa bek tengah Eric Bailly, Marcus Rojo, Luke Shaw dan tentu bintang utama Zlatan Ibrahimovic yang sudah absen sejak lawan Anderlecht.

Zlatan Ibrahimovic mengangkat trofi juara Liga Europa usai timnya mengalahkan Ajax pada final di Friends Arena, Stockholm, Swedia, (24/5/2017). MU menang 2-0. (AP/Martin Meissner)

Namun kematangan skuat yang dimiliki MU tak bisa ditandingi skuat muda Ajax. Dua gol dari Paul Pogba dan Henrikh Mkhitaryan kubur harapan klub besutan Peter Bosz itu. Tak aneh, Mourinho begitu semringah usai pertandingan berakhir.

"Ini akhir dari musim yang sangat sulit, tapi saya pikir musim yang sangat-sangat bagus. Kami lebih senang cara ini ketimbang finis di posisi empat, tiga atau dua. Kami mendapatkan target kembali ke Liga Champions tapi dengan memenangkan gelar juara," ujar Mourinho.


Trofi Lengkap


Dengan trofi Liga Europa, MU pun melengkapi koleksi trofi yang ada di lemari kebanggaan mereka.The Red Devils sebelumnya sudah memenangkan Piala/Liga Champions (1968, 1999, 2008) dan Piala Winners (1991).

Sedangkan di Piala UEFA/ Liga Europa, MU baru sukses merebutnya di musim ini, 2016/17.Sebelum berjaya musim ini, capaian terbaik MU di ajang tersebut adalah menembus 8 besar musim 1984/1985. Ketika itu MU disingkirkan tim Hungaria, Videoton. Raja Inggris 20 kali tersebut menyerah adu penalti 4-5 dalam agregat 1-1.

MU juga kerap kurang bergairah ikut Liga Europa. MU terdegradasi ke Liga Europa karena gagal di kualifikasi Liga Champions 2011/12.Saat itu, MU yang masih ditukangi Alex Ferguson terhenti di babak 16 besar oleh Athletic Bilbao dengan agregat 3-5. Bilbao sedang memiliki generasi emas seperti Fernando Llorente, Iker Muniain dan Ander Herrera yang kini main di MU.

Senyum bahagia glandang Manchester United (MU) Paul Pogba saat mengangkat trofi Liga Europa 2016/2017. (AP Photo/Martin Meissner)

Pada musim 2015/16, MU kalah dengan agregat 1-3 dari Liverpool di babak 16 besar.Lagi-lagi MU tak bisa berbicara banyak dan buruknya MU juga buruk di Liga Inggris kala itu. Ini membuat MU tidak tampil di Liga Champions musim ini, tapi sudah pasti kembali musim depan.

Sebelum itu terjadi, MU juga bakal tampil menghadapi juara Liga Champions musim ini antara Real Madrid atau Juventus di Piala Super Eropa. Bagi Mourinho, itu sebuah keberhasilan yang luar biasa di musim yang disebutnya cukup buruk itu.

"Kami punya peluang melawan juara Liga Champions baru di awal musim nanti, jadi pada akhirnya musim kami sangat bagus. Ini kemenangan buat pragmatisme, kemenangan orang-orang rendah hati," katanya seperti dikutip skysports.

 

Kans Musim Depan

MU sudah mendapatkan target yang diinginkan. Meski begitu, Setan Merah juga harus segera berbenah karena bergulirnya musim anyar tidak lama.

Perburuan pemain anyar harus segera dimulai dari sekarang. Hingga saat ini, belum ada yang pasti ditransfer MU untuk musim depan. Antoine Griezmann, Kylian Mbappe hingga Alexis Sanchez baru sebatas rumor. Sedangkan penjualan David de Gea sudah bisa disebut hampir pasti.

Penyerang Atletico Madrid, Antoine Griezmann masuk dalam jajaran lima besar Top Scorer La Liga 2016-2017, Griezmann mengoleksi 16 gol untuk Atletico sepanjang musim ini. (AP/Daniel Ochoa de Olza)

Kiper asal Spanyol ini disebut sedang menuju Bernabeu, markas Real Madrid. Mourinho sendiri angkat tangan soal transfer pemain musim depan.

"Woodward sudah menyimpan daftar pemain incaran saya selama dua bulan. Maka semua tergantung dirinya dan pemilik," kata Mourinho, dikutip BT Sport.

"Sekarang saya sudah memasuki periode libur dan enggan memikirkan sepak bola," sambung Mourinho usai anak asuhnya mengalahkan Ajax Amsterdam di Friends Arena, Stockholm, Swedia, Kamis (25/5/2017) dinihari WIB.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya