Liputan6.com, Jakarta - Seorang pilot Lion Air diketahui menerima penumpang masuk ke dalam kokpit pesawat yang sedang mengudara. Pihak Lion Air mengaku telah berkoordinasi terkait saksi yang akan diberikan kepada sang pilot.
"Sanksi dapat berupa penurunan bar dari Capt menjadi First Offircer atau tidak diberikan terbang atau grounded dalam jangka waktu tertentu," kata Public Relations Manager Lion Air, Andy M Saladin kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Advertisement
Pihak Lion Air, ia menjelaskan, juga terus menyosialisasikan kepada para pilot terkait peraturan perusahaan. Harapannya, ia menambahkan, agar kasus penumpang masuk ke kokpit pesawat tidak terulang kembali.
Sebelumnya, seorang penumpang Lion Air mengaku memergoki penumpang lain bebas memasuki kokpit saat pesawat sedang mengudara. Citra Rienanti menceritakan pengalamannya itu di akun Facebook-nya dan menjadi viral.
Di laman Facebook-nya, Citra mengaku menjadi penumpang pesawat JT Lion 015 penerbangan Denpasar-Jakarta pada 23 Mei 2017. Citra menceritakan, saat itu pesawat terlambat terbang sekitar 1,5 jam.
"Saya yang duduk di bangku 2C dan suami saya yang duduk di 2B pada awalnya tidak merasakan keanehan pada penerbangan itu," ujar Citra.
Seperti biasa, kata Citra, ketika lampu tanda sabuk pengaman sudah boleh dibuka dan pesawat berada pada ketinggian tertentu, para penumpang boleh menggunakan kamar kecil yang disediakan di pesawat.
Namun, ujar dia, kejanggalan terjadi ketika dia melihat salah satu pramugari memberikan kode kepada penumpang yang duduk di bangku 1F dan 1E. Penumpang itu adalah seorang ibu muda beserta putranya yang berusia sekitar 3 tahun. Setelah mendapat kode dari pramugari, kata Citra, mereka meninggalkan bangku penumpang.
Citra, bisa melihat peristiwa itu lantaran dia duduk di bangku 2C yang jaraknya dekat dengan bangku 1E pesawat Lion Air.
"Jadi saya sempat mendengar perkataan pramugari, kira-kira begini 'Bu, Bapak ingin bertemu' dan segera direspon oleh si ibu muda 'oh, sudah bisa ya?' sepertinya hal ini bukan pertama kali terjadi dan merupakan 'rutinitas'," ujar Citra.