Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengutuk bom Kampung Melayu. Djarot mengatakan tidak peduli pelaku tersebut mengatasnamakan agama ataupun kelompok tertentu.
"Ini saya bilang tindakan yang biadab, apalagi sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan," ucap Djarot di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Advertisement
Bahkan, mantan Wali Kota Blitar tersebut menegaskan Indonesia tidak layak jati tempat tinggal mereka yang mempunyai pikiran menjadi teroris.
"Mereka-mereka yang punya pikiran teroris itu tidak layak untuk tinggal di Indonesia," tegas Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Djarot sempat mendatangi rumah Bripda Imam Gilang yang merupakan salah satu polisi korban bom Kampung Melayu.
Djarot datang ke rumah duka di Jalan Klingkit RT 05 RW 01, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan sekitar pukul 08.00 WIB. Dia datang ditemani seorang perwira menengah polisi.
Setelah melihat peti jenazah Imam, Djarot langsung bersimpuh dan berdoa. Kemudian, dia menghampiri dan memeluk orangtua Imam.
"Anak saya Pak, anak saya Pak," ujar orangtua Imam kepada Djarot sambil menangis.
Imam akan dimakamkan di Klaten Jawa Tengah.
Paman Imam mengatakan, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan Imam (salah satu korban bom Kampung Melayu) di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah karena semua sanak saudara lainnya berada di Klaten.