Liputan6.com, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memusnahkan 4.000 botol lebih minuman keras (miras) menjelang Ramadan. Pemusnahan minuman beralkohol itu dilakukan di depan halaman Kantor Bupati Garut, Jumat (26/5/2017) pagi.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pemusnahan ribuan botol miras itu hasil razia dalam sepekan terakhir. Pemusnahan juga sebagai bentuk komitmen seluruh lapisan masyarakat Garut yang dibantu unsur Polri dan TNI untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyakit masyarakat (pekat) menjelang bulan suci Ramadan.
"Ini adalah komitmen kami menyelamatkan nyawa dari akibat miras yang telah banyak merenggut korban meninggal," ujar Rudy di sela-sela pemusnahan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, dalam menjalani puasa, masyarakat Garut membutuhkan kedamaian dan ketenteraman untuk menciptakan situasi yang kondusif.
"Makanya pemusnahan ini harus dijadikan momentum untuk memberikan jaminan bagi masyarakat bahwa kita serius dalam memberantas miras," ujarnya.
Masih banyaknya korban akibat miras menunjukkan lemahnya penegakan aturan dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat. "Kita akan terus mengupayakan pemberantasan peredaran miras meski pada tataran implementasi peraturan masih banyak kendala," kata dia.
Ketua MUI Kabupaten Garut KH Sirojul Munir menambahkan, masyarakat Garut diminta tetap waspada terhadap setiap kegiatan yang berpotensi mengusik keamanan selama bulan Ramadan. Terutama peredaran miras.
"Kita jangan terlena dalam menangani kemaksiatan-kemaksiatan, termasuk dalam memberantas peredaran miras ini," kata dia.
Menurut dia, peredaran miras yang tak terkendali sangat mungkin mengancam ketenteraman, termasuk keselamatan jiwa dan kerusakan moral.
"Tidak ada kata lain selain pemberantasan miras harus sampai ke akarnya," sebut dia.
Sejarah kelam miras oplosan di Garut, beberapa kali telah menghiasi pemberitaan. Pada 2014, misalnya, belasan warga Garut kehilangan nyawa akibat menenggak miras oplosan. Tentu kondisi itu menjadi perhatian pemerintah demi menghindari jatuhnya korban lagi.
Untuk itu menjelang datangnya bulan suci Ramadan kali ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus berupaya menciptakan suasana yang kondusif. Selain menjaga faktor keamanan dari luar, seperti ancaman terorisme, Pemkab Garut juga menekankan ancaman peningkatan penyakit masyarakat (pekat) seperti perjudian, miras, prostitusi, dan gangguan keamanan lainnya.