Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Samsung dan Apple masih merajai pangsa pasar smartphone secara global, namun vendor smartphone asal Tiongkok mulai 'menunjukkan taringnya'.
Baca Juga
Advertisement
Samsung dan Apple sama-sama menghadapi persaingan sengit dari merek asal Tiongkok, seperti Huawei, Oppo, dan Vivo. Kombinasi pangsa pasar ketiga perusahaan tersebut sebesar 24 persen, naik 7 persen dari setahun sebelumnya.
Beberapa merek smartphone Negeri Tirai Bambu tersebut mampu bersaing dengan raksasa-raksasa kelas dunia, namun tetap dibanderol dengan harga lebih murah.
Mengapa bisa demikian? Berikut 7 rahasia mengapa smartphone China berharga murah dan bahkan bisa dibanderol sangat murah.
1. Upah Tenaga Kerja
Salah satu alasan yang paling umum mengapa smartphone China bisa dibanderol dengan harga murah adalah karena upah tenaga kerja di sana rendah.
Upah tenaga kerja di China adalah yang terendah di dunia dan ini adalah alasan utama kenapa banyak vendor membangun pabrik di sana.
2. Bahan Baku Melimpah
Tiongkok menjadi negara pembuat smartphone utama. Selain tenaga kerja murah, bahan baku juga sangat berlimpah di China. Dari 17 bahan bumi yang langka, 16 di antaranya diperlukan untuk memproduksi smartphone.
China disebut menghasilkan 95 persen bahan bumi langka. Sebagai perbandingan, India menghasilkan 2,5 persen dan Amerika Serikat 13 persen.
3. Teknologi Lama
Demi menyeimbangkan antara harga dan kinerja, ada beberapa komponen yang masih menggunakan teknologi lama. Misalnya, alih-alih menggunakan RAM dengan teknologi DDR4 terbaru, mereka masih mengadopsi RAM DDR3.
Selain itu, layar yang digunakan kualitasnya mungkin lebih rendah jika dibandingkan panel AMOLED atau IPS yang digunakan vendor terkemuka.
Biaya Marketing Murah
4. Fokus Penjualan Online
Perusahaan seperti Samsung dan Apple telah banyak menghabiskan uang untuk membangun toko, service center, dan ekosistem guna meningkatkan layanan purna jual. Itulah alasannya mengapa smartphone Samsung yang memiliki spesifikasi sama dengan smartphone China dibanderol lebih mahal.
Sementara itu, pabrikan China lebih mengandalkan penjualan online, terutama vendor baru yang menjajal pasar Indonesia. Dengan begitu, tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan dan vendor bisa menekan harga ponsel.
5. Marketing Murah
Dengan menggelontorkan smartphone murah berspesifikasi lumayan tinggi, misalnya Xiaomi, berhasil menjadi terkenal tanpa menghabiskan banyak biaya pemasaran. Sejumlah pabrikan China tahu bagaimana memanfaatkan jaringan pemasaran di Internet.
Sementara, vendor kenamaan seperti Samsung, LG atau Apple harus menghabiskan ratusan jutaan rupiah untuk biaya iklan di TV, sponsor, atau bintang iklan untuk mempromosikan produk mereka.
Advertisement
Kualitas Makin Baik
6. Penelitian dan Pengembangan
Raksasa teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, dan bahkan Samsung menghabiskan dana yang tak sedikit untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Hanya ada beberapa brand China yang melakukan hal tersebut.
7. Kualitas Kian Baik
Para konsumen tentunya lebih mempertimbangkan kualitas dan layanan ketimbang sekadar harga murah. Pada 2016, beberapa vendor smartphone China mengembangkan smartphone premium dengan kualitas baik dan tidak lagi sekadar murah.
Sebut saja Huawei yang menggelontorkan sumber daya ke departemen perancangan perangkatnya yang dikepalai oleh mantan desainer Samsung, Joonsuh Kim. Sementara Oppo berupaya menciptakan perangkat unggulan yang berkualitas di antara produk pesaing.
**Artikel ini merupakan hasil kerja sama Tekno Liputan6.com dengan situs teknologi JalanTikus.com. Untuk informasi mengenai tips dan ulasan teknologi, kunjungi www.jalantikus.com.
(Isk)