Liputan6.com, Muarojambi - Berbagai kuliner langka mulai bermunculan menjelang bulan suci Ramadan di berbagai daerah di Tanah Air. Beberapa menu bahkan hanya muncul saat bulan suci Ramadan ataupun Idul Fitri.
Di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, misalnya. Beragam kuliner khas masyarakat Jambi pun turut disajikan untuk menu berbuka puasa ataupun santap sahur di bulan puasa. Menu gulai pucuk rotan adalah salah satu menu istimewa tersebut.
Sebagian besar orang mengenal rotan adalah bahan dasar kerajinan tangan. Namun, bagi warga Kabupaten Muarojambi, rotan tidak hanya bisa digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan. Rotan juga bisa diolah menjadi menu makanan yang menggoda selera.
Rotan yang digunakan adalah bagian ujung muda atau pucuknya. Gulai pucuk rotan sudah sejak lama dikenal oleh warga Muarojambi. Mengingat daerah ini banyak ditumbuhi rotan saat masih banyak hutan. Tapi, seiring perkembangan manusia dan perluasan kawasan perkebunan, tumbuhan rotan mulai sulit didapat.
Baca Juga
Advertisement
Udin, salah seorang warga Sengeti, ibu kota Kabupaten Muarojambi mengatakan, menu gulai pucuk rotan adalah menu spesial yang biasanya hanya ada saat Ramadan atau Lebaran. Menu ini dikenal rasanya yang gurih, segar, dan beraroma alami.
Bahkan, gulai pucuk rotan disebut bisa menyehatkan gigi, menyegarkan napas hingga membuat awet muda. "Tak hanya gulai, pucuk rotan bisa direbus dijadikan lalapan," ucap Udin saat ditemui Liputan6.com di Muarojambi, Kamis, 25 Mei 2017.
Sebelum dimasak gulai, pucuk rotan terlebih dahulu dibakar atau direbus. Ini agar umbi yang ada di bagian dalam masak. Karena umbi itulah yang nantinya dikonsumsi. Saking spesialnya, menu gulai pucuk rotan justru paling dicari warga Muarojambi saat Ramadan ataupun Lebaran dibandingkan menu daging.
"Biasanya saat Ramadan ada yang menjual gulai pucuk rotan. Kalau hari biasa tidak ada makanan ini," ujar Udin.