Liputan6.com, Bandung - Densus 88 Antiteror dibantu Polda Jawa Barat menangkap sejumlah terduga teroris yang terlibat insiden bom Kampung Melayu, Jakarta Timur di sejumlah tempat. Salah satunya WS yang ditangkap di Bandung.
WS sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek online dan penjual aksesoris. Bahkan WS dikenal ramah di lingkungan tempat tinggalnya.
Advertisement
Salah seorang warga, Sumarni (33), mengatakan WS telah lebih dari lima tahun menempati rumah di Jalan Rancasawo RT 01 RW 21 Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. Sehari-hari, kata Sumarni, WS pun termasuk orang yang senang berbaur dengan warga lainnya.
"Dia sosok yang baik dan tidak neko-neko, kalau ada tahlil juga suka ikut. Tapi sekarang jadi gini, kaget. Agamanya juga eberbaur, nggak masing-masing. Dan kemarin pagi sekitar jam 10 itu terakhir ketemu dia," ucap Sumarni saat penggeledahan kediaman WS oleh tim Densus 88, Jumat (26/5/2017).
Meski sudah lebih dari lima tahun mengontrak, Sumarni mengaku tak terlalu dekat dengan keluarga WS.
"Saya kenal sama si masnya saja. Sehari-harinya dia itu Gojeg, jual aksesories juga, dan suka ngantar ayam potong. Dia berbaur, istrinya orang Jawa," kata dia.
Tiga terduga rekan pelaku bom Kampung Melayu di tiga tempat berbeda di Bandung pada Jumat (26/5/2017) dini hari. Tiga orang yang ditangkap tersebut berinisial A, WS, dan J.
A ditangkap di Jalan Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, W ditangkap di Jalan Rancasari, Kota Bandung, dan J ditangkap di kawasan Cisarua, Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Ketiga orang yang telah diamankan di Markas Polda Jawa Barat itu saat ini masih dalam pendalaman terkait peran masing-masing.
Densus 88 Antiteror juga menangkap salah seorang diduga rekan bomber bunuh diri Kampung Melayu, Jakarta Timur. Pria berinisial H itu dibekuk di Kampung Paledang, RT 01, RW 13 kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karang Pawitan, Garut, Jawa Barat.