Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sandra Utami Widiastuti, cukup sering menerima pasien yang datang dalam keadaan 'kumat' karena memaksakan diri untuk puasa Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, pasien itu sedang menderita penyakit yang kalau tidak ikut berpuasa pun tidak apa-apa.
"Paling sering pasien sakit mag. Pasien terlalu maksain ikut puasa dengan kondisi lambungnya yang tidak siap. Karena kosong terlalu lama, pas buka dia kalap, langsung menyantap yang berat," kata Sandra.
Menurut Sandra, pasien mag yang tetap ingin berpuasa ada baiknya ke dokter terlebih dahulu supaya lebih tahu harus melakukan apa saja supaya kuat tidak makan selama lebih dari 12 jam. Kalau pun setelah dijalani ternyata tidak kuat, sebaiknya berbuka dan jangan dipaksakan sampai selesai.
Apabila setelah dicoba ternyata kuat sampai bedug Magrib, berbukalah dengan air putih dan makanan ringan terlebih dahulu. Jangan dihajar dengan makanan-makanan berat.
"Untuk pasien mag atau pasien yang ada gula, kolesterol, dan hipertensi, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat buka puasa Ramadan. Bersantan atau terlalu manis hindari. Pilih makanan-makanan yang memang dibutuhkan," kata Sandra menambahkan.
Kemudian, makanan yang terlalu kecut, asam, dan minuman sebangsa kopi dan teh pun harus dihindari pasien mag jika ingin puasa Ramadan-nya berjalan lancar.