Hati-Hati Berkendara di Jam Rawan Ngantuk Saat Berpuasa

Ketika orang berpuasa, wajar jika di pagi hari dan siang hari mengantuk. Tapi, sungguh menjengkelkan jika ngantuk saat berkendara.

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Mei 2017, 04:11 WIB
Sepeda motor yang kini mencatatkan jarak tempuh lebih tinggi ketimbang bus.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan, wajar jika pagi dan siang hari mengantuk.

Pasalnya, ketika malam hari dihabiskan dengan berbagai macam aktivitas ibadah, serta bangun lebih cepat untuk makan sahur.

Secara biologis, tubuh manusia mengikuti ritme sirkadian, yaitu proses fisiologis yang mengatur aktivitas bangun dan tidur. Ketika Anda tidak terbiasa bangun malam, saat berpuasa tubuh akan mengirim sinyal untuk tidur di siang hari.

Memang sangat menyebalkan, ketika kantuk menyerang, terlebih saat berkendara sepeda motor atau mobil. Untuk itu, berikut tips mengatasi kantuk yang telah dihimpun Liputan6.com:

Bernyanyi

Ketika rasa kantuk menyerang, cara yang cukup ampuh untuk digunakan adalah bernyanyi. Anda bebas memilih lagu sesuai selera, misalkan lagu rock atau metal, agar adrenalin kembali terpacu dan rasa kantuk hilang.

Terlebih, jika Anda berkendara menggunakan helm full face maka dapat bernyanyi sesuka hati karena suara Anda tidak dapat terdengar jelas oleh pengendara lain.


Next

Menyentuh kemudi mobil setelah melakukan berbagai hal menjadikannya sarang kuman.

Bermanuver

Bermanuver ketika rasa kantuk menyerang, adalah ketika menggunakan sepeda motor bukan mobil. Dalam hal ini, manuver hanya perlu dilakukan dengan cara melaju secara zig-zag dalam kondisi lalu lintas yang memungkinkan.

Sembari melaju zig-zag, Anda juga sekaligus dapat memainkan bukaan gas untuk menghasilkan kecepatan yang bervariasi. Efeknya, hormon adrenalin pun terdongkrak sehingga rasa ngantuk pun hilang.

Sekali lagi lakukan aksi ini hanya saat kondisi jalanan sedang lengang dan tetap berhati-hati. Selain itu, jangan melakukan aksi zig-zag secara ugal-ugalan.

Berhenti

Jika memang rasa ngantuk yang menyerang sudah teramat parah, maka upaya terakhir yang dilakukan adalah menepi. Akan sangat berbahaya jika Anda memaksakan diri untuk terus berkendara dengan tingkat konsentrasi yang menurun karena berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Ketika beristirahat dan melelapkan mata, selama 10 sampai 30 menit akan cukup menyegarkan mata dan pikiran kita kembali. Sehingga, saat bangun dan kembali beraktivitas termasuk berkendara, bisa kembali fokus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya