5 Momen Penting MU di 2016/2017

MU raih tiga gelar pada musim ini.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 27 Mei 2017, 19:00 WIB
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, rayakan kemenangan final Liga Europa bersama staf. MU memenangkan tiga gelar pada musim ini. (EPA/Vassil Donev)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) menutup 2016/2017 dengan titel Liga Europa. Inilah gelar pertama mereka di ajang tersebut.

Total MU memetik tiga gelar pada musim ini. Pasukan Jose Mourinho sebelumnya memenangkan Community Shield dan Piala Liga Inggris.

Meski membawa pulang gelar, tidak semua menganggap The Red Devils sukses pada 2016/2017. Sebab, trofi yang mereka rebut datang dari ajang yang paling kecil prestisenya.

Di kompetisi sesungguhnya, Wayne Rooney dan kawan-kawan terdampar pada peringkat 6 Liga Inggris. Mereka juga urung memenangkan Piala FA.

Terlepas keraguan tersebut, kinerja musim ini merupakan bekal MU untuk mencatat prestasi lebih baik lagi di 2017/2018. Semua terjadi karena lima momen penting.


9 Agustus 2016

Manchester United mempromosikan kedatangan Paul Pogba. (Manchester United)

Sudah mendatangkan Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, dan Henrikh Mkhitaryan, MU menunjukkan niat kembali ke papan atas dengan memecahkan rekor transfer dunia. Mereka membawa pulang Paul Pogba dari Juventus.

Kehadiran empat pemain itu menjadi landasan bagi The Red Devils untuk mengarungi 2016/2017. Tidak semua langsung menunjukkan efek positif. Namun, perlahan kontribusi mereka semakin membesar.

Kedatangan Pogba juga membuktikan MU masih punya posisi kuat dalam usaha mendatangkan pemain kelas dunia.


23 Oktober 2016

Pukulan telak pertama yang diterima MU. Kembali ke Stamford Bridge, Mourino dan anak buahnya dipermalukan 0-4.

Manchester United dihancurkan Chelsea di Stamford Bridge. (AFP/Ben Stansall)

Kekalahan ini memicu reaksi. MU kemudian merapatkan barisan dan mencatat rekor 25 pertandingan tidak terkalahkan di Liga Inggris.

Walau cukup banyak bermain imbang pada periode tersebut, The Red Devils menunjukkan mental pantang menyerah yang sempat menghilang seiring kepergian Sir Alex Ferguson tahun 2013.


26 Oktober 2016

Hanya beberapa hari setelah aib dari Chelsea, MU meraih kemenangan krusial di Piala Liga Inggris. Mereka menyingkirkan rival sekota Manchester City pada putaran keempat.

Hasil positif yang diraih berkat gol Juan Mata ini membuka jalan MU menuju titel. Mereka kemudian menyisihkan West Ham United dan Hull City.

Gelandang Manchester United, Juan Mata, mencetak gol kemenangan atas Manchester City di Piala Liga Inggris. (Reuters/Darren Staples)

Meladeni Southampton di final, The Red Devils sukses menghentikan serangan gencar lawan dan meraih kemenangan 3-2 melalui gol dramatis Ibvrahimovic.


16 April 2017

Striker Manchester United, Marcus Rashford, membuka kemenangan atas Chelsea di Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Duel kandang melawan Chelsea merupakan contoh terbaik kejeniusan Mourinho dalam mengatur strategi. Dia memasang banyak jebakan dan membuat sang pimpinan klasemen, yang kemudian jadi juara, tidak berkutik.

Herrera, yang mencetak gol kedua MU pada laga tersebut, menjalankan tugas mematikan Eden Hazard dengan efektif. Pemain lain juga menjalankan tugas untuk menetralisir N'Golo Kante dan Diego Costa.

Kinerja pada partai ini disebut sebagai penampilan terbaik MU sepanjang musim.


21 Mei 2017

Dengan final Liga Europa kontra Ajax Amsterdam di depan mata, Mourinho menyimpan mayoritas pemain andalan pada laga terakhir Liga Inggris melawan Crystal Palace. Sebagai gantinya, pelatih asal Portugal itu mempromosikan pemain akademi.

Joel Pereira, Demi Mitchell, Scott McTominay, dan Josh Harrop masuk tim utama. hadir pula Axel Tuanzebe, Tim Fosu-Mensah, dan Angel Gomes.

Mengandalkan pemuda-pemuda ini, tidak hanya berjaya 2-0. Mereka turut menunjukkan punya talenta menjanjikan.

Selebrasi pemain muda Manchester United, Josh Harrop, usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace. (AP Photo/Martin Rickett)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya