Liputan6.com, Jakarta Masih adakah di antara wanita modern yang menggunakan pembalut kain saat menstruasi? Jika iya, sebuah penelitian menyebutkan penggunaan pembalut kain saat menstruasi membuat orang tersebut berisiko tiga kali lipat terkena infeksi saluran kemih dibanding menggunakan pembalut sekali pakai.
Menurut Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Frida Soesanti, tingkat higienis dan steril dari pembalut kain tidak diketahui dengan pasti. Bila pembalut kain tidak higienis dan steril, ditambah dengan area vagina yang secara fisiologis lembap, lalu adanya darah yang merupakan media paling baik bagi kuman untuk tumbuh maka risiko terkena infeksi saluran kemih pun meningkat.
Advertisement
"Kalau pembalut kain, ada darahnya, kan. Lalu dicuci. Seberapa bersihnya sih saat mencuci? Bisa saja masih ada darah di dalamnya yang tertinggal. Padahal darah adalah media paling baik bagi kuman untuk tumbuh," kata dokter Frida dalam temu media di Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia di Kantor Kementerian kesehatan ditulis Minggu (28/5/2017).
Selain masih ada risiko darah tertinggal saat pembalut kain dicuci, Frida pun meragukan saat penjemuran. Seringkali pembalut kain dijemur dengan cara agak disembunyikan sehingga tidak terpapar matahari langsung.
"Lebih baik pakai pembalut sekali pakai terus buang. Itu jauh lebih higienis dan steril (daripada pembalut kain)," pesannya.