Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui pembangunan infrastruktur yang merata, distribusi barang di daerah-daerah menjadi lebih mudah.
Guru Besar Universitas Tadulako (Untad) Mohammad Ahlis Djirimu mengatakan, pembangunan infrastruktur di daerah-daerah memang memicu pertumbuhan ekonomi. Ia melihat bahwa strategi Jokowi mewujudkan pemerataan pembangunan demi peningkatan ekonomi daerah sudah tepat.
Baca Juga
Advertisement
“Dari sisi penguatan ekonomi, infrastruktur yang dibangun Presiden Jokowi sudah tepat,” ujar Ahlis pada seminar bertajuk 'Progresivitas Pembangunan dan Pemerataan Ekonomi Pemerintahan Jokowi' di Untad, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).
Bukan hanya jalan saja, Jokowi juga dinilai mampu mewujudkan infrastruktur yang langsung menyentuh aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menggalakkan pembangunan bendungan dan irigasi.
“Pemerintah kita tidak hanya fokus kepada jalan, namun irigasi juga diperhatikan. Bendungan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Ahlis juga mengaku salut dengan komitmen Jokowi membangun fasilitas yang sama dengan Jawa kepada daerah-daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Menurutnya, Jokowi mampu menghadirkan keadilan pembangunan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Fasilitas yang ada, kita juga tidak bisa mengabaikan fasilitas di wilayah timur, khususnya di NTT dan Papua,” pungkasnya.
Jokowi Resmikan Jembatan Gantung di Pulau Kecil Maluku
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Gantung Wear Fair di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Rabu, (14/9/2022). Menurut Jokowi, pembangunan jembatan adalah penting sebagau bagian dari infrastruktur untuk mempercepat mobilitas orang dan barang.
"Jembatan Wear Fair ini penting sekali dalam rangka mobilitas orang maupun mobilitas barang," ujar Jokowi dalam keterangan pers diterima, Rabu (14/9/2022).
Jokowi menuturkan, jembatan gantung yang baru diresmikannya ini menghubungkan dua pulau kecil, Pulau Fair dan Pulau Kei Kecil. Hal ini merupakan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur secara merata hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.
“Yang kita bangun itu bukan hanya jalan tol yang gede-gede, atau pelabuhan yang gede-gede, atau airport yang gede-gede, tapi jembatan antardesa, jembatan antarpulau yang seperti ini juga ini,” jelas Jokowi.
Diketahui, dalam satu tahun pemerintah sudah membangun sekitar 200 jembatan serupa sebagai akses konektivitas warga, baik antarkecamatan, antardesa, maupun antarpulau.
Menanggapi hal itu, Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR, Yudha Handita Pandjiriawan, dalam keterangan terpisahnya mengatakan, Jembatan Gantung Wear Fair memiliki panjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter. Jenis jembatan gantung dipilih karena proses pembangunan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar, sehingga masih cukup difasilitasi kendaraan roda dua dan penyeberangan.
Advertisement