Korban Bom Kampung Melayu, Bripda Yogi Perlu Berobat ke Singapura

Bripda Yogi adalah salah satu polisi yang menjadi korban ledakan bom Kampung Melayu dengan luka serius.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Mei 2017, 17:02 WIB
Anggota kepolisian melintas dekat karangan bunga di dekat lokasi ledakan bom, Terminal Kampung Melayu, Kamis (25/5). Karangan bunga itu tanda duka cita pihak kepolisian terhadap tiga polisi yang gugur dan para korban luka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjenguk korban ledakan bom Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo. Yogi adalah salah satu polisi yang menjadi korban ledakan bom dengan luka serius.

Yasonna mengatakan, akibat ledakan, mata kiri Yogi mengalami luka cukup parah. "Paling parah itu mata sebelah kiri, kalau tidak mendapatkan perawatan baik, kemungkinan mata kiri menjadi buta," kata Yasonna di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (28/5/2017).

Dengan kondisi itu, keluarga Yogi menginginkan anaknya dirawat di Singapura. Yasonna pun akan berupaya menindaklanjuti kemauan keluarga korban.

"Saya akan komunikasikan ke Pak Kapolri mengenai hal ini. Saya kira memang perlu dan kondisi hari ini ada perbaikan," ucap Yasonna.

Meski demikian, Yasonna mengaku kondisi Yogi saat ini sudah semakin membaik. Awalnya, Yogi yang tidak bisa bergerak karena luka di sekujur tubuh pasca-ledakan, saat ini sudah bisa berbicara.

"Sudah bisa berbicara pelan. Sudah bisa bergerak. Kaki sebelah kiri sangat parah, sudah dioperasi, tapi dokter bilang sudah bisa digerakkan," Yasonna memungkas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya