Ridwan Kamil: Mereka yang Tak Mau Bergaul Patut Dicurigai Teroris

Untuk memonitor terduga teroris di daerahnya, Ridwan Kamil bermaksud melibatkan pengurus RT RW untuk melakukan penyisiran.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Mei 2017, 04:04 WIB
Ridwan Kamil mengucapkan belasungkawa pada korban ledakan bom di Kampung Melayu saat berkunjung ke Cirebon. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ikut menyoroti kasus bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu 24 Mei 2017 lalu. Agar dapat memonitor para terduga teroris di daerahnya, dia bermaksud melibatkan para pengurus RT dan RW setempat untuk turut melakukan penyisiran.

"Tadi saya sudah lapor ke Pak Tito bahwa di Bandung akan ada metode penyisiran RT RW seperti rapat keluarga. Untuk seperti mereka-mereka yang diajak tidak mau bersosialisasi, rumah ditutup," tutur Ridwan Kamil usai mengikuti buka puasa bersama Partai Nasdem di Kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2017).

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, pengurus RT dan RW akan diberi kewenangan dalam menilai warga, sesuai hasil pantauan. Jika dinilai patut dicurigai, akan ada rekam buku yang dikeluarkan dan dapat dilaporkan ke pemerintah daerah setempat.

"Mereka yang tidak mau bergaul, mereka yang tidak mau bersosialisasi, masuk dalam buku kuning dan patut dicurigai," jelas dia.

Bagi dia, cara itu dapat mengantisipasi munculnya bibit teroris. Hal itu juga membuat warga turut sadar dan berpartisipasi dalam upaya pemberantasan teroris di Tanah Air.

"Penyisiran masyarakat sendiri, benih terorisme bisa dibereskan dengan cara-cara masyarakat," Emil menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya