Sindiran untuk Anak Pejabat dan Pesan Toleransi Kaesang Pangarep

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, kembali membuat vlog di akun Youtubenya.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 29 Mei 2017, 08:42 WIB
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep kembali membuat vlog di akun youtubenya. (Foto: Vlog Kaesang Pangarep)

Liputan6.com, Jakarta - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep kembali membuat video blog atau vlog di akun Youtube-nya. Kali ini banyak pesan yang dia sampaikan untuk generasi muda.

Vlog berjudul #BapakMintaProyek itu, awalnya menyindir anak pejabat yang meminta proyek kepada orangtuanya. Dia pun berpura-pura meminta proyek bernilai triliunan kepada sang ayah, Presiden Jokowi.

"Halo, bapak mbok Kaesang mau minta proyek triliunan di pemerintahan. Kaesang dah bosen main youtube uangnya kecil mulu. Kaesang minta ya pak," ujar Kaesang sambil berpura-pura menelpon Jokowi.

"Opo to le, kalau mau sukses dan kaya ya kerja keras to mosok pengen penake tok. Sana ngurusin markobar sana," ujar Jokowi yang diperankan Kaesang.

"Markobar bukan punyaku," jawab Kaesang.

"Oohh bukan to," kata Jokowi palsu itu. "Dek bapak ada pesan yang penting buat kamu," lanjut dia.

"Kok bapak jadi serius gini to?," jawab Kaesang.

"Dengerin bapak, bapak minta pulsa ya, pulsa bapak udah habis," kata Kaesang yang memerankan Jokowi.

Di akhir percakapan "Jokowi" dan Kaesang itu, Kaesang berpesan agar anak-anak pejabat tak seenaknya sendiri meminta proyek pada orangtuanya.

"Emangnya masih jaman minta proyek ke orangtua? Ndeso. Malu dong pakai embel-embel gelar yang didapet pas kuliah, apalagi kuliahnya di luar negeri. Balik dari luar negeri bukannya membangun Indonesia, malah menghancurin Indonesia. Dasar ndeso," ujar Kaesang.

Kaesang pun mengunggah video anak-anak yang berteriak ujaran kebencian pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Di sini bukannya aku membela Pak Ahok, tapi kenapa anak seumur mereka udah belajar untuk menyebarkan kebencian, ini ajaran siapa? Enggak jelas banget," kata dia.

Kaesang mengatakan, dengan mengajari anak-anak melakukan intimidasi maka akan kehilangan generasi penerus bangsa.

"Untuk membangun generasi yang baik kita harus kerja sama, bukan malah mengadu domba, mengkafirkan orang lain. Ada kemaren itu enggak mau mensalatkan padahal sesama muslim, karena cuma perbedaan memilih pemimpin, apaan coba. Kita itu Indonesia kita hidup dalam perbedaan," tandas Kaesang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya