Liputan6.com, Madrid - Melaju ke final Liga Champions tak semudah membalikkan telapak tangan bagi Real Madrid. Meski berstatus juara bertahan, faktanya anak asuh Zinedine Zidane tersebut harus melewati banyak rintangan sejak awal.
Di awal, Real Madrid harus bersaing dengan Borussia Dortmund, Legia Warsawa, dan Sporting Lisbon di Grup F. Di luar dugaan, Los Blancos tak menyapu enam laga dengan kemenangan. Mereka hanya bisa meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang.
Baca Juga
Advertisement
Alhasil, mereka melaju ke 16 besar sebagai runner-up Grup F. Itu yang membuat mereka harus bertemu tim kuat seperti Napoli. Lepas dari Napoli, mereka dipertemukan Bayern Muenchen di perempat final dan Atletico Madrid di semifinal.
Ujian buat Real Madrid seakan tak ada habisnya. Pada final yang dihelat di National Stadium, Minggu (4/6/2017) dini hari WIB, mereka harus melewati Juventus, juara Liga Italia enam musim terakhir.
"Selalu spesial tampil di final Liga Champions. Kami akan menghadapi tim yang hebat. Memenangkan Liga Champions sangat sulit. Di fase grup, kami finis kedua di belakang Borussia Dortmund. Setelah itu kami menyingkirkan tim hebat seperti Atletico dan Bayern. Itu mengapa kami layak berada di final," jelas Ronaldo, dikutip UEFA.com.
Real Madrid juga sedikit lagi menorehkan sejarah hebat. Jika menaklukkan Juventus, Real Madrid akan menjadi tim pertama yang memenangi dua gelar juara beruntun dalam format Liga Champions. Selama ini, belum ada tim yang bisa melakukannya.
Peluang Besar Real Madrid
Sebelum Real Madrid, ada beberapa tim yang juga memiliki kesempatan itu. Mereka adalah AC Milan, Ajax Amsterdam, Juventus, dan Manchester United (MU).
"Sejak saya tiba di Real Madrid, kami selalu fokus pada pertandingan sistem gugur dengan konsentrasi yang lebih dari biasanya. Itu menunjukkan bahwa kami adalah tim hebat," papar Ronaldo.
Advertisement