RI Raih Investment Grade, Apa Artinya Buat Kocek Anda?

Adakah dampak kenaikan peringkat surat utang ini bagi keuangan pribadi masyarakat?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 31 Mei 2017, 07:43 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dua pekan lalu, ramai diberitakan kenaikan peringkat surat utang pemerintah Indonesia oleh lembaga pemeringkat S&P dari BB+ (speculative–non investment grade) menjadi BBB- (lower medium grade–investment grade).

Banyak pihak gembira dengan kenaikan peringkat ini, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bendahara negara maupun sebagai pengelola anggaran negara.  

Wajar mereka gembira. Selama ini S&P terbilang pelit menaikkan peringkat Indonesia dibandingkan dua lembaga peringkat lain, yakni Moody's Investor Services dan Fitch Ratings. Moody’s dan Fitch sudah terlebih dahulu memberi rating investment grade buat surat utang RI.

Dengan demikian, sekarang lengkap sudah ketiga lembaga rating utang dunia ini memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia, setidaknya untuk sementara ini.

Pertanyaannya, adakah dampak kenaikan peringkat surat utang ini bagi keuangan pribadi masyarakat? Jika ada, bagaimana dampak itu terjadi? Berikut ini penjelasan Halomoney.co.id, mengutip dari berbagai sumber:

1. Keuangan perusahaan

Kenaikan peringkat utang menjadi investment grade ini secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan akan semakin mudah mendapatkan pinjaman, terutama dari luar negeri.

Sebab, investor asing yang tadinya terhambat masuk karena rating S&P belum investment grade, akan segera masuk dan membenamkan dananya di surat utang Indonesia.

“Antara lain bisa mengundang investor konservatif dari Jepang,” terang Budi Hikmat, Kepala Ekonom dan Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management.

Selain pinjaman yang lebih mudah, biaya bunga yang didapat akan lebih murah. Akibatnya, perusahaan akan terdorong mendapatkan dana pinjaman untuk berbagai proyek dan kegiatan produktif sehingga menggulirkan ekonomi.


Sektor usaha



2. Dampak positif ke sektor usaha

Perusahaan-perusahaan yang akan terkena dampak positif ialah perusahaan di sektor perbankan, konstruksi, infrastruktur, properti, produsen semen, dan importir. Dampak positif akan dialami oleh enam sektor usaha itu terjadi secara berbeda-beda.
 
3. Pinjaman mudah

Sektor perbankan akan lebih mudah dan murah untuk mendapatkan pinjaman valas sehingga penyaluran kredit lebih besar. Sedangkan sektor konstruksi dan infrastruktur akan diuntungkan dengan penurunan suku bunga pinjaman sehingga beban utang mereka akan berkurang.

Sedangkan perusahaan di sektor properti akan mendapatkan potensi pinjaman yang lebih besar dari bank untuk membiayai proyek propertinya. Produsen semen akan mengalami peningkatan penjualan karena sektor properti, konstruksi, dan infrastruktur mengalami pertumbuhan.

Sedangkan importir akan terbantu dengan penguatan rupiah akibat banyaknya dana asing masuk ke surat utang pemerintah dan pasar modal Indonesia.      


Keuangan pribadi

4. Keuangan pribadi

Dampak kenaikan rating ke keuangan pribadi masyarakat akan terjadi secara tidak langsung melalui berbagai saluran. Saluran pertama melalui instrumen investasi. Saluran kedua melalui perusahaan yang terkena dampak positif. Saluran ketiga melalui perbaikan ekonomi.

Masyarakat yang bekerja dan memiliki usaha yang terkait di enam sektor tersebut akan ikut merasakan efek kenaikan peringkat ini.  Namun saluran paling cepat yang bisa Anda nikmati ialah melalui instrumen investasi.

Anda bisa segera membeli saham-saham perusahaan yang diproyeksi akan mengalami keuntungan di pasar modal. Jika saham dipandang terlalu berisiko, Anda bisa memiliki reksadana yang dijual oleh perusahaan pengelola investasi terbaik secara online. 

Dampak paling akhir ialah melalui perbaikan perekonomian secara umum. Dengan prospek ekonomi yang semakin baik, Anda dapat mengambil utang produktif untuk ikut memiliki usaha mikro, kecil atau menengah.

Begitulah transmisi kenaikan rating Indonesia terhadap kondisi keuangan Anda.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya