Liputan6.com, Jakarta Pelatih Persiba Balikpapan, Milomir Seslija pesimistis kepulangan ke Stadion Parikesit membawa pengaruh positif bagi prestasi tim ‘Beruang Madu’. Sebaliknya, dia menilai hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi pemain yang dituntut harus mampu meraih kemenangan dihadapan publik sendiri.
"Ini bisa menjadi beban bagi pemain Persiba,” kata Milo saat dihubungi, Minggu (28/5).
Baca Juga
Advertisement
Milo mengatakan, skuad Persiba saat ini didominasi anak-anak muda yang minim pengalaman di pentas sepak bola nasional. Mereka belum terbiasa menerima tekanan berat dari suporter yang kerap menuntut kemenangan.
"Kembali ke Balikpapan adalah keuntungan buat kita, buat tim, ini juga berita yang bagus. Tapi melihat pemain kita yang muda dan kurang pengalaman, pindah ke Balikpapan dengan ekspetasi tinggi malah jadi beban mereka.”
Menurut Milo bukan perkara mudah memetik poin penuh di kandang sendiri mengingat ketatnya persaingan kompetisi Liga 1 Indonesia. Persiba juga harus menjamu dua tim tangguh Borneo FC dan Bhayangkara FC yang juga mematok target bermain di Balikpapan.
Namun demikian, Milo juga mengaku terus memompa semangat pemainnya agar mampu meraih hasil positif di setiap pertandingannya. Menurutnya, saat ini peraihan prestasi sepenuhnya menjadi beban pemain pemain Persiba.
"Kembali kesiapan kepada pemain-pemain muda. Kalau pun ada pemain senior dari musim kemarin bergulir, hanya empat orang dan ini kurang tapi kita coba optimis,” ujarnya.
Prestasi Persiba memang jeblok selama keikutsertaan dalam kompetisi Liga 1 Indonesia ini. Beruang Madu terpaksa meminjam Stadion Gajayana Malang dalam menggelar setiap laga kandangnya.
Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan sehingga Persiba hanya mampu mencetak 1 poin dari tujuh laga dilakukan saat kalah dari Persija Jakarta, Perseru Serui, Arema FC, Sriwijaya FC, Persegres Gresik dan Persipura. Persiba hanya mampu mencuri poin saat menahan imbang PS TNI di Stadion Pakansari Bogor.
Siapkan Rp 10 Miliar
Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur bertekat menuntaskan pembangunan jalan akses masuk Stadion Batakan sepanjang 200 meter. Kas daerah Balikpapan akhirnya makin terkuras sebesar Rp 10 miliar guna menghubungkan jalan besar dengan stadion senilai Rp 1,2 triliun ini.
"Kemarin disisihkan di APBD perubahan Rp10 miliar untuk jalan saja,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Minggu (28/5/2017).
Rizal mengatakan, anggaran ini berasal dari perubahan APBD Balikpapan 2017 yang mendahului pembahasan anggaran. Menurutnya, tim Persiba secepatnya harus mendapatkan lokasi kandang baru sejak terusir dari Stadion Parikesit Balikpapan dan jeblok kala bermain di Stadion Gajayana Malang.
"Kami harus mengejar penyelesaian pembangunan Stadion Batakan.”
Namun demikian, Rizal mengakui, anggaran Rp 10 miliar ini hanya mencukupi untuk kebutuhan pembangunan akses jalan masuk Stadion Batakan saja. Padahal tim kajian PT Liga Indonesia sudah mensyaratkan pembangunan akses jalan masuk dan parkiran kendaraan bermotor Stadion Batakan.
"Tapi nggak cukup kalau ada uang mau kita tambah. Itu Rp10 miliar enggak cukup hanya jalan saja kalau parkir harus ditambah,” ungkapnya.
Pemkot Balikpapan menargetkan pembangunan akses jalan dan area parkir Stadion Batakan bisa dituntaskan sebulan ke depan. Meskipun belum tahu total anggaran dibutuhkan, Rizal meminta segera dilakukan pengerasan kawasan nantinya dijadikan akses masuk dan parkir Stadion Batakkan.
"Penting ratakan dulu tanahnya, pakai pengurukan ya pengerasan dulu lah. Selain itu yang penting jalan masuk itu memang mendesak,” katanya seraya menambahkan target pengerjaanya tuntas awal Juli nanti.
"Satu bulan selesai. Rasanya sekarang lagi lelang,” ujarnya.
Diketahui pada verifikasi PT LIB pada awal pertengahan Mei lalu stadion Batakan masih harus memenuhi kelengkapan seperti akses jalan masuk dan areal parkir. Sebab dua hal ini dinilai krusial untuk memperlancar jalan pertandingan bagi tim tamu, official maupun penonton yang datang.
Advertisement