Liputan6.com, Jakarta Ledakan populasi lanjut usia (lansia) yang dialami Indonesia pada 2050 mendatang tak hanya menjadi beban BPJS, tapi juga bisa menjadi hal positif.
Baca Juga
Advertisement
Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr Eni Gustina, MPH saat acara Kebijakan Kesehatan Lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2017 di Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin (29/5/2017).
"Sasaran kami adalah mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan produktif. Untuk mencapai sasarannya, lansia sebaiknya menjaga kesehatan sejak muda. Saat mereka memasuki usia lansia, maka tubuh tetap sehat dan bugar. Di masa tua, mereka bisa tetap bekerja dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari," kata Eni.
Wawasan dan pengalaman lansia juga dibutuhkan. Misal, para lansia bisa menjadi pendamping ibu hamil. Mereka bisa membimbing para ibu hamil dalam menjaga kesehatan dan trik mempersiapkan persalinan.
Selain itu, potensi besar lansia juga menambah pembelajaran bagi anak-anak.
"Lansia bisa menceritakan kisah-kisah heroik atau kepahlawanan zaman dulu. Mereka juga bisa berbagi cerita tradisional, yang mungkin cerita tersebut sudah jarang terdengar," tambahnya.