Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari Brasil. Seorang dokter bedah di Brasil mengambil langkah berbahaya dengan menjahit tangan pasien ke dalam perut sang pasien. Tangan jadi tampak seperti masuk ke dalam saku. Operasi yang mengejutkan banyak orang ini konon baru pertama kali dilakukan di dunia.
Meski sekilas terlihat seperti kesalahan malapraktik, operasi ini memang disengaja dan ada tujuannya. Ada yang menganggapnya gila, namun ada juga yang memuji keberanian dokter tersebut untuk mencoba prosedur yang tidak lazim.
Advertisement
Carlos Mariotti (43), pria Brasil yang bekerja di pabrik gelas dan piring plastik ini mengalami kecelakaan saat bekerja. Tangannya hancur oleh mesin pabrik. Kejadian bermula pada Maret tahun lalu. Ia mencoba memperbaiki koil mesin di pabrik tempatnya kerja.
Dia mengeceknya lalu memutuskan untuk mengganti salah satu bagiannya. Nasib sial menimpanya kala tiba-tiba mesin itu hidup kembali dan menggiling tangan kirinya. Mariotti sedikit beruntung, karena teman-temannya berhasil menolong sebelum nyawanya hilang karena pendarahan hebat.
Sang dokter berpikir bahwa luka yang dialami oleh pasiennya harus segera ditangani dengan cara amputasi. Namun, Jika amputasi dilakukan, Mariotti akan kehilangan tangan untuk selamanya. Dokter Mariotti pun berpikir keras hingga akhirnya ia mengambil keputusan.
Tangan Mariotti yang hancur di jahit ke dalam perut. Tujuannya supaya jaringan saraf dan darahnya kembali normal serta terhindar dari hal-hal berbahaya seperti infeksi. Dengan begitu, Mariotti tidak perlu kehilangan tangannya.
Operasi yang ia jalani membuat tangannya kini seperti diselubungi sarung tinju. Daging dan kulit yang hancur oleh mesin, diganti dengan daging dan kulit yang diambil dari bagian tubuh lainnya.
Berkat Dr Boris Brandao yang melakukan operasi gila tersebut, Mariotti akhirnya punya harapan melihat tangan kirinya kembali normal dan dapat menghidupi keluarganya. Bahkan dokter berpengalaman pun belum tentu bisa berpikiran segila ini. Tak cuma berpikir soal menyelamatkan pasien, Dokter Boris pun juga memikirkan masa depan dan kebahagiaan pasiennya.
“Sekarang saya harus menyelesaikan proses penyembuhan ini, membangun kembali hidup saya dan kembali bekerja untuk menafkahi keluarga saya,” katanya pada Huffington Post.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6