Liputan6.com, Manchester - Seorang pria berusia 23 tahun telah ditangkap karena diduga kuat memiliki keterkaitan dengan ledakan bom bunuh diri di konser Ariana Grande di Manchester Arena.
Seminggu pasca-kejadian, aparat penegak hukum telah menangkap total sebanyak 14 orang yang memiliki keterkaitan kuat dengan bom Manchester yang terjadi pada 22 Mei 2017 lalu, demikian seperti yang dikutip oleh ABC, Senin, (29/5/2017).
Sebelumnya, total orang yang ditangkap sempat mencapai 16 orang. Namun, dua di antaranya telah dibebaskan tanpa tuduhan, menjadikan total tahanan terkait bom Manchester menjadi 14 orang per Senin 29 Mei 2017.
Para penyelidik tengah berfokus melakukan investigasi seputar Salman Ramadan Abedi, sang terduga pelaku bomber bunuh diri yang menewaskan 22 orang pada konser Ariana Grande Senin minggu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Investigator juga tengah menyelidiki keterhubungan antara ke-14 orang yang telah ditahan dengan aksi teror Abedi dan sejumlah temuan barang bukti di lokasi ledakan. Polisi juga mendalami petunjuk lain di sejumlah tempat yang menjadi sasaran penyerbuan, salah satunya seperti kediaman Abedi di Manchester.
"Kami berfokus untuk memahami kehidupan Abedi, memeriksa sejumlah rekaman adegan menggunakan prinsip forensik, meninjau rekaman CCTV sebelum, saat, dan sesudah kejadian, transaksi keuangan, riwayat komunikasi, bukti digital, rekening, keterangan saksi, dan keterlibatan jaringan internasional," kata Mark Rowley dari divisi kontra-terorisme Inggris, seperti yang dikutip oleh ABC.
Hingga saat ini, hanya sedikit yang diketahui mengenai informasi ke-14 orang tersebut. Akan tetapi, beberapa diantaranya adalah sanak-keluarga Salman Abedi, seperti Ramadan Abedi dan Hashem Abedi ayah dan adik Salman.
Sedangkan beberapa yang lain, antara lain satu pria berusia 23 tahun yang ditangkap di selatan Manchester, tiga orang yang diringkus di utara Manchester, satu perempuan yang ditangkap di Blackley, Manchester, dan seorang lagi yang ditangkap pada Rabu 24 Mei 2017 malam. Sedangkan enam individu lain ditangkap terhitung dari 25 Mei hingga 29 Mei 2017.
Aparat penegak hukum yang menangani kasus ledakan bunuh diri di Manchester Arena juga mewaspadai kemungkinan adanya bom kedua.
Dugaan kuat itu muncul setelah kepolisian melakukan penyerbuan ke kediaman Salman Abedi, si terduga bomber bunuh diri, di Elsmore Road, Manchester, Rabu 24 Mei 2017 lalu. Pada penyerbuan ke rumah Salman Abedi, polisi menemukan stok bahan kimia yang cukup untuk membuat dua buah bom rakitan.
Kepolisian juga menemukan sebuah bengkel kerja yang berisi peralatan untuk merakit alat peledak di kediaman Salman Abedi.
Tak hanya itu, polisi menduga kuat bahwa bom kedua itu telah selesai dirakit dan disimpan oleh kelompok teroris lain di Inggris untuk serangan teror gelombang kedua, demikian yang diwartakan oleh The Telegraph, Jumat 26 Mei 2017.
"Kekhawatiran besar muncul setelah kami menilai bahwa zat kimia dan peralatan yang telah ditemukan itu cukup untuk membuat sekitar dua hingga tiga bom," jelas seorang sumber dari kepolisian.