Pengisap Ganja Bakal Alami Gusi Bengkak, Berdarah, Gigi Ompong

Sering mengisap ganja bisa berujung pada gigi longgar yang akhirnya copot atau rontok.

oleh Nilam Suri diperbarui 30 Mei 2017, 10:00 WIB
Sering mengisap ganja bisa berujung pada gigi longgar yang akhirnya copot atau rontok.

Liputan6.com, Jakarta Sampai saat ini, persoalan ganja atau marijuana masih jadi kontroversi. Namun satu hal yang sudah jelas, ganja berbahaya untuk kesehatan mulut dan gigi.

Sering mengisap ganja bisa meningkatkan risiko penyakit gusi. Penelitian dari Columbia University College of Dental Medicine menemukan hal ini.

Dalam studi ini, para peneliti mewawancara hampir 2.000 orang tentang kebiasaan mengganja. Orang-orang ini kemudian menjalani pemeriksaan gigi. Peneliti menemukan, mereka yang menggunakan ganja sekali atau lebih dalam satu bulan terakhir sangat mungkin memiliki tanda penyakit periodontal dibanding mereka yang tak melakukannya.

Bahkan, pengguna ganja dua kali lipat lebih mungkin menderita penyakit periodontititis yang parah dibanding mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah mengisap ganja.

Periodontitis bisa berujung pada permasalahan gigi dan mulut yang serius, seperti gusi bengkak, gusi berdarah, gusi mengecil, muncul jarak di antara gigi, napas bau, sakit saat mengunyah, dan gigi melonggar sehingga akhirnya lepas.

Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride bisa membantu jaga kesehatan mulut. Jika Anda sudah didiagnosis dengan penyakit periodontal, melakukan pembersihan gigi dan mulut secara teratur bisa menguranginya.

Kunjungi dokter gigi tiap tiga bulan sehari, alih-alih enam bulan seperti yang biasa dianjurkan. Mengutip Men's Health, Selasa (30/5/2017).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya