Megawati Diminta Ambil Peran Damaikan Korsel dan Korut

Dalam perbincangan dengan Presiden Korsel, Megawati diminta ambil peran dalam penyatuan dua korea.

oleh Andrie Harianto diperbarui 30 Mei 2017, 05:00 WIB
Megawati Sukarnoputri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Seoul - Presiden kelima Indonesia Megawati Sukarnoputri memenuhi undangan Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in. Megawati datang ke Korsel untuk berbincang tentang hubungan kedua negara.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Istana Kepresidenan Korea Selatan di Kota Seoul 29 Mei 2017. Megawati atas nama pribadi menyampaikan selamat kepada Moon yang terpilih sebagai presiden pada 10 Mei 2017 yang lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Moon menyampaikan banyak harapan kepada Megawati maupun kepada Indonesia. Salah satunya kemungkinan Megawati untuk mengambil peran kembali dalam proses reunifikasi dua Korea.

Ikut serta dalam proses reunifikasi Korea bukan hal baru bagi Megawati. Presiden perempuan pertama Indonesia ini mulai terlibat dalam proses reunifikasi dua Korea sejak menjabat sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2001 yang lalu.

"Saat saya presiden, Kim Dae Jung adalah presiden Korsel. Beliau adalah sosok yang sangat ingin menyatukan Utara dan Selatan" ujar putri tertua Bung Karno ini dalam keterangan pers, Senin (29/5/2017).

Kim Dae-jung yang dikenal sebagai Nelson Mandela dari Asia maupun Pemimpin Korea Utara saat itu, Kim Jong-il -- adalah dua sosok yang dikenal baik oleh Megawati. Posisi ini memudahkan Megawati untuk ambil peran dalam upaya perdamaian kedua negara.

"Bahkan saat Kim Dae Jung digantikan Roh Moon-Hyeun, saya diminta menjadi special envoy untuk reunifikasi kedua negara" ujar Megawati usai bertemu Presiden Moon Jae-in.

Peran Ketua Umum PDI Perjuangan ini dalam isu Korea membuat Presiden Korsel yang baru terpilih menggantikan Park Geun-hye, yang dipecat karena dugaan korupsi, meminta Megawati untuk kembali ambil peran.

"Keterlibatan dan perhatian saya terkait isu Korea sejak lama inilah yang mungkin mendorong Moon agar saya kembali terlibat dalam reunifikasi kedua negara" papar Megawati.

Meski demikian putri proklamator Republik Indonesia ini belum bisa mengungkapkan secara spesifik peran dan caranya untuk menjalankan permintaan yang dikemukakan Moon itu.

Setelah bertemu dengan Moon Jae-in, Megawati melanjutkan perjalanan menuju Pulau Jeju menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity ke-12 yang digelar tgl 31-2 Juni. Megawati akan menjadi pembicara kunci dalam forum tahunan yang dihadiri 5000 politisi, aktivis NGO dan jurnalis dari 70 negeri Gingseng.

Di forum yang sama, Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga akan bertemu dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore yang memiliki perhatian yang sama yakni kelestarian lingkungan hidup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya