Liputan6.com, Jenewa - Mesin mobil pasti punya batas. Ia, pada satu titik, akan tidak lagi berperforma maksimal. Lama kelamaan, apalagi tanpa perawatan yang semestinya, mesin akan mengalami kerusakan.
Namun begitu, jarang ada pabrikan yang mau mengklaim berapa lama mesinnya bisa bertahan. Sekalinya ada, pernyataannya sungguh mengejutkan.
Advertisement
Ini datang dari Christian von Koenigsegg, pendiri pabrikan mobil high-performance asal Swedia, Koenigsegg Automotive AB.
Kepada Road and Track, ia mengklaim mesin baru yang mereka buat khusus untuk pabrikan bernama Spyker, punya daya tahan sampai 200 tahun.
"(Mesin) ini terlalu direkayasa untuk kebutuhan mereka. Sebab strukturnya bisa menahan 1.500 Tk dan mereka hanya pakai 600 Tk. Jadi mesinnya akan bertahan untuk, saya pikir, 200 tahun atau semacamnya," ujar von Koenigsegg.
Penjelasan sederhananya, mesin yang mereka buat sebetulnya punya kemampuan untuk menyemburkan tenaga sampai 1.000 lebih Tk. Namun justru dirancang mengeluarkan tenaga di bawah itu. Karenanya daya tahan menjadi lebih lama.
"Kami mengganti apa yang harus diganti. Knalpot, intake, menaikkan rasio kompresi, hingga mengecilkan sistem injeksi karena ia tidak butuh yang lebih besar," tambahnya.
Secara teknis mesin ini sendiri adalah mesin bensin 5,0 liter V8.
Koenigsegg memang pabrikan yang kaya akan eksperimen. Akhir tahun lalu, misalnya, mereka menciptakan mesin tanpa camshaft atau noken as (berfungsi untuk menggerakkan katup (valve) dengan mendorongnya via dua lift).
Mesin dengan cara kerja baru ini diinstalasi pada mobil konsep bernama Qoros 3, yang dipamerkan di ajang otomotif tahunan Guangzhou Auto Show.