Liputan6.com, Manchester - Polisi Inggris mengeluarkan foto terbaru Salman Abedi, pelaku bom Manchester.
Gambar itu memperlihatkan pemuda 22 tahun tersebut membawa koper berwarna biru, beberapa hari sebelum ia meledakkan diri di lokasi konser Ariana Grande ](2963018 "")di Manchester Arena.
Warga diminta segera menghubungi pihak berwajib jika melihat koper semacam itu berada di tempat umum dan tanpa pemiliknya.
Dikutip dari The Independent, Selasa (30/5/2017), foto yang dirilis oleh Greater Manchester Police (GMP), memperlihatkan Abedi membawa koper di pusat kota, empat hari sebelum ia melakukan penyerangan.
Meski demikian, GMP dikritik karena merilis foto itu sebelum memberikan informasi itu kepada pihak penyidik.
Baca Juga
Advertisement
"Foto itu bukan barang bukti terkait insiden. Kami juga tak punya cukup bukti apakah koper biru itu berbahaya atau tidak. Kami hanya ingin masyarakat lebih waspada," kata Kepala Detektif Superintendent, Russ Jackson.
"Kami meyakini, Abedi memiliki koper biru itu beberapa hari sebelum melakukan bom bunuh diri di Manchester Arena pada Senin 22 Mei 2017," lanjutnya.
"Saya hanya ingin menekankan adanya barang lain yang mungkin ia gunakan untuk aksinya. Kami juga tak punya alasan untuk menyimpulkan bahwa koper itu mengandung bahan berbahaya, tapi kami minta warga untuk waspada," ucap Detektif Jackson.
Jackson menegaskan, barang siapa yang melihat koper sejenis ditemukan di tempat umum, mereka wajib melaporkannya kepada pihak berwenang.
Selain foto Abedi dengan koper biru, polisi Manchester mengeluarkan rekaman CCTV di mana pria 22 tahun tersebut membawanya.
Menurut keterangan, Abedi mengunjungi kawasan Wilmson Road dan terlihat berada di pusat kota dengan koper itu.
Seminggu setelah ledakan Manchester, polisi menangkap pria berusia 23 tahun karena diduga kuat memiliki keterkaitan dengan bom di konser Ariana Grande.
Sejauh ini, aparat penegak hukum telah menangkap total 14 orang yang memiliki keterkaitan kuat dengan bom Manchester yang terjadi pada 22 Mei 2017.
Investigator juga tengah menyelidiki keterhubungan antara ke-14 orang yang telah ditahan dengan aksi teror Abedi dan sejumlah temuan barang bukti di lokasi ledakan. Polisi juga mendalami petunjuk lain di sejumlah tempat yang menjadi sasaran penyerbuan, salah satunya seperti kediaman Abedi di Manchester.
"Kami fokus untuk memahami kehidupan Abedi, memeriksa sejumlah rekaman adegan menggunakan prinsip forensik, meninjau rekaman CCTV sebelum, saat, dan sesudah kejadian, transaksi keuangan, riwayat komunikasi, bukti digital, rekening, keterangan saksi, dan keterlibatan jaringan internasional," kata Mark Rowley dari divisi kontra-terorisme Inggris, seperti yang dikutip dari ABC.
Hingga saat ini, hanya sedikit yang diketahui mengenai informasi ke-14 orang tersebut. Akan tetapi, beberapa di antaranya adalah sanak-keluarga Salman Abedi -- seperti Ramadan Abedi dan Hashem Abedi, ayah dan adik Salman.