Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti LimasLand Group melalui anak usahanya PT Limas Land Realty Cilegon menyiapkan investasi sekitar Rp 300 miliar untuk pembangunan apartemen Greenpark Terrace di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Apartemen pionir di kota penghasil baja terbesar di Asia Tenggara tersebut ditargetkan sudah dapat dihuni pada pertengahan 2019. Direktur Utama Limas Land Group, Lilis Komariah mengatakan sebagai kota industri, keterbatasan lahan menjadi masalah utama di Cilegon. Banyak lahan sudah beralih fungsi menjadi kawasan industri, pabrik maupun permukiman.
Sementara di sisi lain, kebutuhan tempat tinggal di kota tersebut terus meningkat seiring tingginya angka urbanisasi dari daerah lainnya.
"Mau tidak mau, penyediaan hunian pun harus diarahkan ke arah vertikal. Ini strategi kami untuk menjawab kebutuhan hunian yang tinggi di Cilegon di tengah ketersediaan lahan untuk perumahan yang semakin minim," kata Lilis kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Apartemen Greenpark Terrace berlokasi di Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. Proyek ini terdiri dari dua tower yakni Tower Azalea dan Tower Orchard dengan total keseluruhan 884 unit.
Dengan rincian tower pertama setinggi 15 lantai terdiri dari 735 unit, dan tower kedua setinggi 17 lantai sebanyak 119 unit apartemen dan 30 unit ruang komersial. Harga jual per unitnya mulai dari Rp 275 jutaan-Rp 700 jutaan.
Target Pasar
Lilis menuturkan, target pasar yang ingin dibidik adalah para pekerja industri di Cilegon dan Serang, terlebih di level manajer atau supervisor. Ternyata, ungkap dia, terdapat banyak kolektif market yang membeli unit di apartemen Greenpark Terrace. Mereka membeli melalui koperasi perusahaan, bahkan untuk pekerja asing (ekspatriat) juga diakomodir oleh koperasi.
Lokasi apartemen ini memang dekat dengan Kawasan Industri KIEC dan Lotte Chemical. Bahkan dalam dua tahun ke depan, akan lebih banyak pabrik yang akan beroperasi di Cilegon. Apalagi proyek ini lokasinya strategis karena mudah diakses dari jalan tol Jakarta-Merak, melalui pintu tol Cilegon Barat.
"Perluasan industri akan menambah jumlah tenaga kerja di Cilegon, dimana tenaga kerja bukan hanya dari lokal Cilegon, tetapi juga dari daerah-daerah sekitarnya. Juga banyak ekspatriat yang akan datang dan butuh tempat tinggal. Ini pangsa pasar yang cukup besar sekali untuk digarap," papar dia.
Potensi pasar yang besar dibuktikan dari penjualan Greenpark Terrace yang sudah mencapai 45 persen dari total unit. Groundbreaking sudah dilakukan awal Mei 2017 lalu, dan ditargetkan pengerjaan konstruksi dimulai usai Lebaran tahun ini. Menurut Lilis, seluruh unit ditargetkan sudah dapat diserahterimakan dua tahun sejak dimulainya pengerjaan konstruksi.
Saat ini, diungkap Lilis, tarif sewa kontrakan di Cilegon terutama di dalam perumahan berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per bulan. Sementara cicilan tipe studio di Greenpark Terrace hanya sekitar Rp 2,3 juta per bulan, sehingga sangat terjangkau bagi keluarga atau pasangan muda.
Apartemen ini mengusung konsep hunian hijau dengan tema Green Harmony Living. Beberapa fasilitas yang ditawarkan melingkupi kebutuhan dasar hunian, seperti kolam renang, meeting room, mushola, taman bermain, klinik, restoran, dan kebutuhan pendukung lainnya.