Liputan6.com, Denpasar - Anda tahu satai puting susu? Satai ini terbuat dari puting susu sapi. Menu makanan ini ramai disajikan tiap Ramadan di Bali.
Entah di daerah lain ada atau tidak, di Bali--khususnya Denpasar--Anda bisa dengan mudah menemukan menu makanan ini di pusat-pusat kuliner Ramadan.
Setiap tahun, satai puting susu menjadi kuliner yang diburu. Satai jenis ini paling ramai dijajakan selama Ramadan, walau sejumlah warga tetap menjualnya pada hari-hari biasa meski tak semarak saat Ramadan.
Abdullah adalah salah seorang penjual satai puting susu di Kampung Ramadan atau Kampung Jawa yang terletak di samping Masjid Baiturrahman, Denpasar. Kata dia, bahan baku utama satai adalah puting susu sapi yang diiris tipis-tipis.
Baca Juga
Advertisement
"Satai puting susu ini bahan dasarnya dari puting susu sapi. Sederhana seperti satai pada umumnya. Diiris, ditusuk lalu dibakar," kata Abdullah ditemui di pasar takjil Kampung Jawa, Denpasar, Selasa, 30 Mei 2017.
Soal bumbu, Abdullah yang telah empat tahun berdagang satai puting susu mengaku sedikit berbeda dengan satai ayam pada umumnya.
Bumbunya campuran dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kunyit, jahe, ketumbar, garam, dan gula pasir. Kemudian, sediakan santan secukupnya.
Pengolahannya, pertama rebus daging puting susu hingga empuk lalu tiriskan. Lalu, puting susu sapi dipotong kotak-kotak.
Kemudian tumis semua bumbu yang telah dihaluskan. Begitu harumnya sudah tercium, masukkan santan hingga mendidih. Setelah itu, bakar daging puting susu sapi.
Setelah matang, sirami dengan bumbu yang ditumis tadi. Satai susu siap disajikan.
"Mudah cara membuatnya, tapi sekarang dagingnya sudah mulai mahal. Makanya, harganya juga agak mahal sekarang untuk seporsinya," ucap Abdullah mengenai penganan khas Ramadan di Bali itu.