RI Berikan Penghargaan untuk 2 'Bapak Gamelan' Selandia Baru

2 orang yang berjasa dalam pengenalan dan pengembangan gamelan di Selandia Baru sejak tahun 1974 mendapat penghargaan dari Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Mei 2017, 07:48 WIB
Dubes Tantowi Yahya bersama para peserta yang menampilkan kesenian khas Indonesia. (Dokumentasi KBRI Wellington)

Liputan6.com, Wellington - Sejumlah penampilan kesenian Indonesia di Selandia Baru mendapatkan apresiasi dari Dubes Indonesia di sana, Tantowi Yahya. Gelaran tersebut bahkan disebut-sebut memicu kerinduan pada Tanah Air.

"Penampilan memukau Dr. Megan Collins dalam memainkan Rabab Pasisiran, Jack Hooker mantan peserta Beasiswa Seni dan Budaya yang piawai memainkan Talempong dan aksi kelompok gamelan Padhang Moncar (grup gamelan Jawa), Taniwha Jaya (grup gamelan Bali), dan grup gamelan Komunitas Masyarakat Indonesia yang membawakan Ngripto Laras membuat kita merasa home-sick akan Tanah Air," ungkap Dubes Tantowi Yahya seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Rabu (31/5/2017).

Tantowi menekankan bahwa diplomasi seni dan budaya Indonesia akan mampu meningkatkan dan mempererat hubungan people to people contact, antara Indonesia dan Selandia Baru.

Masyarakat kedua negara sejatinya memiliki persamaan dalam budaya terutama karena dari lebih 250 juta jiwa penduduk Indonesia, 11 juta di antaranya adalah rumpun Melanesia seperti halnya Maori di Selandia Baru. Rumpun Melanesia di Indonesia hidup di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.

Dalam sambutannya, Dubes Tantowi Yahya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada dua orang etnomusikolog dari New Zealand School of Music (NZSM), Dr. Allan Thomas (alm) dan Prof. Jack Body (alm) yang berjasa dalam pengenalan dan pengembangan gamelan di Selandia Baru sejak tahun 1974.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada NZSM atas kerja samanya dalam mengembangkan dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar kebudayaan Indonesia.

Saat ini gamelan telah menjadi bagian dari kurikulum (mata kuliah) di NZSM, Victoria University of Wellington yang dikenal dengan PERF250, Indonesian Gamelan.

​Sementara itu, Dr. Brian Diettrich, Senior Lecture NZSM dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang telah memberikan bantuan "peminjaman secara permanen" seperangkat gamelan dan dukungan tenaga pengajar untuk keperluan pelatihan dan pengajaran gamelan di lingkungan NZSM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya