Pantau Konflik Filipina, Gubernur Sulut Terbang ke Miangas

Miangas merupakan titik terluar Sulawesi Utara (Sulut) yang berbatasan dengan Filipina.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 31 Mei 2017, 10:00 WIB
Suasana pagi Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut, dilihat dari ketinggian. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengawasi situasi yang memanas di perbatasan Filipina dengan mendatangi wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga tersebut.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Kapolda Brigjen Bambang Waskito, dan Pangdam XIII Merdeka Ganip Warsito terbang ke Miangas pada Rabu (31/5/2017) pagi. "Kami ke Miangas guna meninjau kondisi terkini di pulau yang berbatasan dengan Filipina tersebut. (Kami) sekaligus memastikan garis pertahanan Indonesia di bagian terluar," kata Olly.

Olly menyatakan, pemerintah dan TNI/Polri tidak akan membiarkan satu pun penyusup, khususnya anggota kelompok radikal, masuk ke Provinsi Sulut. "Akan kami jaga, kami perkuat setiap garis perbatasan dan perairan serta darat, agar tidak ada penyusup masuk ke tanah ini," ujar Olly.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Kapolda Brigjen Bambang Waskito dan Pangdam XIII Merdeka Ganip Warsito terbang ke Miangas. (dok. Protokol Pemprov Sulut)

Sebelumnya, situasi yang memanas di Filipina membuat Polda Sulut melakukan langkah antisipatif. Salah satunya dengan menggelar operasi mandiri kewilayahan dengan sandi "Aman Nusa 3" dengan mengirimkan ratusan personel ke perbatasan Sulut - Filipina pada Senin, 29 Mei 2017.  

"Adapun pola yang dilaksanakan berupa peningkatan pengamanan markas komando dan kegiatan patroli di wilayah perairan oleh personel gabungan seperti Polair, Brimob dan Polres," kata Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Ibrahim Tompo, Selasa, 30 Mei 2017.

Ibrahim mengungkapkan, kegiatan patroli perairan difokuskan di wilayah Polres perbatasan, dalam hal ini Polres Kabupaten Kepulauan Talaud dan Polres Kabupaten Kepulauan Sangihe.

"Untuk mem-back up kegiatan tersebut, telah dikirimkan ratusan pasukan untuk patroli dan pemantauan awal yang dilengkapi dengan kapal dan persenjataan," kata Ibrahim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya