Liputan6.com, Kuala Lumpur - Merek mobil Malaysia, Proton, kini sudah resmi diakuisisi oleh Zhejiang Geely Holding Group. Pabrikan asal Tiongkok ini, resmi membeli 49,9 persen saham pabrikan asal Negeri Jiran tersebut.
Seorang anggota parlemen Malaysia mengatakan, kemitraan strategis antara Proton dan Geely bisa mendatangkan banyak keuntungan, dan salah satunya membebaskan Proton dari subsisi pemerintah Malaysia.
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Datuk Ahmad Fauzi Zahari, anggota parlemen Malaysia, subsidi untuk Proton sejak awal berdiri sampai 30 tahun terakhir, sudah mencapai miliaran ringgit. Dan hal tersebut tidak bisa berlangsung selamanya.
"Saya mendukung pandangan Menteri Keuangan yang berharap dapat melangkah maju, tidak akan ada subsidi lebih lanjut untuk Proton, dan akan dapat berdiri di atas kakinya sendiri tanpa bantuan pemerintah," jelas Datuk Ahmad, seperti dikutip Paultan.org, Rabu (31/5/2017).
"Pemerintah sekarang tidak mampu untuk terus memasukan uang ke dalam bisnis yang buruk. Kita harus memotong bisnis yang buruk," tambahnya.
Lanjutnya, dengan kesepakatan bersama Geely akan menghasilkan peningkatan produksi, dan pendapatan bagi Proton. Meskipun, produksi Proton di pabriknya saat ini hanya sekitar 74 ribu unit, atau hanya 20 persen dari kapasitas produksinya.
"Proton sekarang dapat meningkatkan produksinya hingga lima kali lipat, menjadi 500 kendaraan dalam tiga tahun sampai 2020 dengan masuk ke pasar ASEAN, dengan populasi 600 juta. Lebih signifikan lagi, masuk ke pasar China yang besar, dengan penjualan tahunan sebesar 28 juta," tegasnya.
"Bahkan, jika Proton bersama Geely hanya menguasai 1 persen pasar China, berarti 280 ribu mobil lebih diproduksi oleh Proton. Batas atas bagi Proton. Bayangkan saja ribuan pekerjaan baru akan diciptakan untuk orang Malaysia," pungkasnya.