Liputan6.com, Palu - Tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memeriksa sejumlah lokasi di mana air muncul dari dalam tanah akibat gempa bumi tektonik yang mengguncang Wuasa di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin malam, 29 Mei 2017. Tidak hanya air bermunculan di mana-mana, tanah juga menjadi retak-retak.
"Saya saat ini sedang mendampingi tim dari BMKG memeriksa air yang muncul dari dalam tanah cukup banyak titiknya di Wuasa," kata Idris Tunilele, aktivis lingkungan di Kabupaten Poso, Rabu (31/5/2017), dilansir Antara.
Ia mengatakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter di wilayah itu, yang juga dirasakan masyarakat di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, mengakibatkan tanah retak-retak dan air bermunculan ke permukaan tanah.
Baca Juga
Advertisement
Masyarakat Kecamatan Loreo, kata Idris, hingga kini masih trauma dengan tidak mau tinggal di dalam rumah. Gempa susulan semakin membuat masyarakat takut masuk rumah. Mereka memilih membangun tenda sementara guna beristirahat pada pagi dan malam hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah Bartholemeus Tandigala mengatakan banyak warga Kabupaten Poso, terutama yang berada di pesisir pantai, mengungsi karena mengkhawatirkan tsunami.
Data sementara, tiga warga Kecamatan Lore luka-luka akibat gempa. Namun, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.