Liputan6.com, Jakarta - Militer Filipina kini tengah menghadapi kelompok militan di kota Marawi. Presiden Rodrigo Duterte menetapkan darurat militer di sepertiga bagian selatan Filipina pada 23 Mei lalu.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Indonesia akan mengantisipasi pergerakan ISIS masuk ke Tanah Air. Di antara langkah yang akan diambil adalah patroli di daerah perbatasan.
Advertisement
"Kita sudah rencanakan untuk putus hubungan itu, maka perlu ada patroli baik udara, laut, dan darat. Di Sulawesi di ujung harus aktif tentaranya, begitu juga di Kalimantan," ucap Ryamizard di kantornya, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Ryamizard menjelaskan untuk operasi di darat dia menyiapkan rencana khusus, dengan membantu Filipina menumpas ISIS di perbatasan negara itu jika sudah mendesak.
"Itu sudah diantisipasi, udara, laut, dan tinggal darat. Operasi darat sedang saya rancang, tapi harus hati-hati karena masuk ke daerah itu kan ada undang-undang, enggak sembarangan," kata dia.
Menurut Ryamizard, sangat sensitif untuk hubungan Indonesia dan Filipina jika membantu menumpas ISIS di negara itu. Namun, menjadi pilihan jika keadaan sudah mendesak.
"Ada hal-hal sensitif, tapi dengan keadaan mendesak itu, Filipina harus mengerti bahwa itu mengancam daerah dia. Itu akan dibicarakan di Singapura," Ryamizard menandaskan.