Maghrib Terlalu Lama, Wulan Guritno Tak Paksa Anak Puasa

Wulan Guritno terus memantau perkembangan putri sulungnya, Shaloom Razade Syach, yang sedang kuliah di Inggris.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 31 Mei 2017, 15:00 WIB
Wulan Guritno terus memantau perkembangan putri sulungnya, Shaloom Razade Syach yang sedang kuliah di Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Wulan Guritno terus memantau perkembangan putri sulungnya, Shaloom Razade Syach, yang sedang kuliah di Inggris. Selain pendidikan, Wulan Guritno juga memperhatikan keseharian Shaloom, termasuk ibadah puasa yang dijalaninya selama di Inggris.

Foto dok. Liputan6.com

Wulan Guritno memberikan pertimbangan kepada Shaloom untuk tidak memaksakan diri berpuasa di Inggris. Seperti diketahui, Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki waktu maghrib terlama, yakni 19 jam.

"Di sana dia azannya (maghrib) jam 10 malam. Aku bilang ke dia supaya jangan dipaksakan. Kalau mampu silakan, kalau enggak ya sudah enggak apa-apa," kata Wulan Guritno usai peluncuran trailer Jailangkung di Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

Akan tetapi, Wulan Guritno meminta Shaloom untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Pemain film Nagabonar Jadi 2 itu berharap di tahun berikutnya Shaloom sudah terbiasa menjalani puasa Ramadan di Inggris.

Foto dok. Liputan6.com

"Dia harus bisa memutuskan ibadah buat dia. Itu pilihan dia, memang berat tapi harus dijalani. Tinggal masalah kebiasaan aja, dan saat ini kita yang di Indonesia memang belum biasa," ujar Wulan Guritno. (Ras)‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya