Liputan6.com, Dubai - Ada yang istimewa di Uni Emirat Arab, tepatnya kota Dubai pada Ramadan kali ini. Demi mencegah pemborosan, warga di sana dapat menyumbangkan makanan kepada mereka yang membutuhkan melalui 80 lemari pendingin milik UAE Food Bank.
Seperti dilansir dari Gulfnews, Rabu (31/5/2017) pemerintah kota telah mendistribusikan lemari pendingin ini ke masjid-masjid di Dubai. Program ini dijalankan di bawah inisiatif UAE Food Bank sejak Sabtu lalu.
Lemari pendingin disponsori oleh berbagai perusahaan yang telah bermitra dengan inisiatif UAE Food Bank. Inisiatif ini diluncurkan oleh Perdana Menteri sekaligus Wakil Presiden UEA Mohammad bin Rashid Al Maktoum sebagai bagian dari program "Year of Giving."
Baca Juga
Advertisement
"Relawan yang terdaftar di Community Development Authority (CDA) telah diberi pelatihan untuk memastikan keamanan makanan yang disumbangkan melalui inisiatif ini," ujar Khalid Mohammad Sharif Al Awadhi, asisten direktur umum untuk kesehatan, keselamatan dan pengendalian lingkungan.
"Orang-orang dari berbagai lapisan termasuk siswa mendaftar untuk menjadi sukarelawan 'kulkas Ramadan' ini. Setiap masjid memiliki setidaknya satu atau dua sukarelawan. Mereka dapat memilih masjid berdasarkan tempat tinggal mereka," imbuhnya.
Departemen Keamanan Pangan kota juga akan menugaskan inspektur makanan untuk mengawasi jalannya program ini dan menjamin keamanan makanan.
Mereka akan mengomunikasikan semua prinsip dan praktik keamanan makanan kepada para sukarelawan. Departemen ini juga akan mengajarkan para sukarelawan tentang bagaimana memantau suhu makanan, memastikan kebersihan kulkas, dan sebagainya.
"Merupakan tanggung jawab relawan dan inspektur untuk memastikan makanan layak dikonsumsi. Meski demikian, donatur juga harus menjamin kepatutan makanan yang mereka sumbangkan. Mereka seharusnya tidak memberikan makanan mentah kecuali buah dan sayur serta tidak membiarkan makanan yang dimasak dibuka terlalu lama," ungkap Al Awadhi.
Pejabat terkait pun mengingatkan, mereka yang ingin menyumbangkan makanan rumahan harus memberikan prioritas tinggi terhadap keamanan pangan. "Seharusnya tidak ada penyalahgunaan waktu dan suhu. Makanan harus disimpan dalam suhu yang aman sebelum disumbangkan. Para donatur harus mengikuti petunjuk mengenai perbedaan waktu antara persiapan dan pemberian makan."
Inisiatif tersebut bertujuan untuk mengurangi pemborosan makanan selama bulan suci Ramadan. Meski demikian, makanan yang tersisa di piring tidak dapat disumbangkan.
"Makanan yang tertinggal di wadah atau panci masak dapat didonasikan dengan catatan berada pada suhu yang tepat," terang salah seorang pejabat terkait.
Al Awadhi menambahkan, orang-orang yang membutuhkan dapat pergi ke masjid-masjid terdekat untuk mendapat makanan.
"Mereka harus mengambil apa yang mereka butuhkan, bukan membawa lebih dari yang dibutuhkan sehingga menyebabkan pemborosan," jelas Al Awadhi.
Inisiatif ini dikabarkan akan diperluas. Sejumlah kulkas kelak akan ditempatkan di taman-taman.