Liputan6.com, Jakarta Kemenkumham melalui ditjen imigrasi tengah mendalami kabar ada WNI yang diduga terlibat kelompok milisi pro ISIS di Marawi, Filipina. Imigrasi bekerjasama dengan kepolisian, TNI dan BNPT terutama perwakilan RI di Filipina yang berada di Davao, lokasi paling dekat dengan Marawi.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (31/05/2017), Indonesia memiliki atnis atase teknis untuk membantu Konjen RI di Manila. Selain identifikasi wni, rencananya juga akan mengevakuasi para wni yang berada di wilayah darurat militer. Pemerintah indonesia rencananya akan mengevakuasi 17 wni yang berada di dua lokasi berbeda yang terjebak dalam pertempuran antara militan ISIS dan militer Filipina pada Kamis 1 Juni 2017.
Advertisement
Operasi darurat militer terus gencar dilakukan pemerintah Filipina untuk menggempur basis-basis kelompok Maute dan Abu Sayyaf. Selama sepekan operasi militer, terdapat 100 anggota militer Filipina dan anggota milisi tewas termasuk lima orang pimpinan milisi yang diidentifikasi sebagai tiga orang warga negara Malaysia dan seorang warga negara Indonesia, sementara warga sipil yang tewas sebanyak 24 orang.