Liputan6.com, Jakarta - Hari Kelahiran Pancasila jatuh pada 1 Juni. Di hari itu, masyarakat Indonesia akan mengingat momentum para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila, yang hingga kini menjadi dasar atau ideologi negara.
Generasi muda sebagai penerus bangsa Indonesia, haruslah menjadi orang yang paling memahami serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Sebab, di tangan generasi muda bangsa, Indonesia dapat berdikari.
Advertisement
Peneliti LIPI Asvi Warman Adam menuturkan, generasi muda Indonesia belum seluruhnya menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita bisa bilang sudah ada yang menerapkan (Pancasila) dan ada juga mereka yang belum menerapkannya," kata dia di Gedung LIPI Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).
Ia menambahkan, kini ada banyak hal yang mengancam generasi muda Indonesia yang harus segera dicegah sebab tidak sesuai dengan ajaran Pancasila.
"Misalnya, munculnya pandangan-pandangan yang radikal di generasi muda, yang juga menimbulkan gerakan yang ekstrem. Seperti terorisme atau kegiatan yang negatif lain yang harus segara dicegah," ungkap Asvi.
Selain itu, lanjut Asvi, dirinya juga menemukan sejumlah generasi muda yang senang melontarkan ujaran-ujaran kebencian, seperti menghina Presiden atau etnis tertentu di media sosial.
"Itu harus ditindaklanjuti agar tidak terulang lagi, pemerintah harus tegas sehingga tidak ada lagi hal dan tindakan seperti itu," beber dia.
Namun, ada juga generasi muda yang berprestasi di bidang keilmuan dan organisasi. Mereka mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Pada peringatan Hari Pancasila ini, Asvi berharap agar upaya-upaya merusak atau mengubah Pancasila harus segera dihentikan.
"Termasuk upaya-upaya untuk membentuk negara Khilafah, seperti itu pemerintah harus melakukan tindakan yang tegas dan jelas. Untuk yang anti-Pancasila harus diambil tindakan yang tegas," tandas Asvi.