Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadan dianggap sebagai momen emas bagi Bukalapak. Pasalnya, transaksi belanja online di e-Commerce tersebut meningkat berkali-kali lipat ketimbang pada hari biasa. Tercatat, transaksi bisa meroket hingga 50 persen per harinya.
Seperti disampaikan CEO Bukalapak Achmad Zaky, dua momen paling besar yang menyebabkan membengkaknya transaksi Bukalapak adalah Ramadan dan Harbolnas di penghujung tahun. Namun menurutnya, Ramadan memiliki peningkatan paling signifikan.
“Di Ramadan, (perilaku pelanggan) menurut saya masih sama. Namun tahun ini mereka belanja lebih heavy. Dari yang biasanya belanja lima kali sekarang bisa hingga belasan kali. Itu rata-ratanya, diambil dari data kita,” tutur Zaky menjelaskan kepada Tekno Liputan6.com usai acara buka puasa bersama Bukalapak di Bunga Rampai, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
“Jadi, gedenya transaksi online ini kontribusinya dari (pelanggan) yang belanja makin sering, bukan orang baru. Sebenarnya, jumlah pelanggan yang berbelanja online ya angkanya masih itu-itu saja, paling 11 hingga 12 juta (orang),” lanjutnya.
Secara detail, Zaky mengungkap, rata-rata transaksi berkisar di nominal Rp 300 ribuan. Ketika ditanyakan berapa target Bukalapak di sepanjang Ramadan, Zaky menegaskan pihaknya tidak membidik sedikitpun dari aktivitas transaksi yang berlangsung pada momen ini.
“Yang pasti ini naik 50 persen kalau dari hariannya, dibanding dengan momen hari biasa,” ujar pria berkacamata tersebut.
Kenaikan 50 persen ini, Zaky ungkap berbeda ketimbang hari biasa. Kenaikan tersebut juga lebih tinggi dibanding Ramadan 2016.
“Ramadan tahun ini naik 3 kali lipat dibanding tahun lalu karena growth-nya lebih besar. Kenapa bisa melonjak, ya alasannya karena dari perilaku pelanggan," terang Zaky.
"Pas menjelang Ramadan langsung, saya lihat ada hubungan antara puasa dan mager (males gerak) jadi mereka lebih males belanja fisik. Waktu tertentunya berkisar antara subuh, sehabis sahur. Kalau siang, pas jam makan siang,” ia meneruskan.
Momen Ramadan juga dianggap Zaky sebagai salah satu cara untuk kembali merangkul lebih banyak pelanggan yang belum berbelanja online.
Lantas, apa strategi Bukalapak kali ini? “Ada banyak caranya. Yang penting kita bikin faktor trust ke masyarakat terus meningkat. Sabar, nunggu waktu, dan terus edukasi lewat campaign iklan kreatif kita di TV,” pungkas Zaky.
(Jek/Ysl)