16 Nelayan Bengkulu Selamat dari Amukan Badai

Badai menerjang perairan Samudra Hindia sebelah barat Kota Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 01 Jun 2017, 10:03 WIB
Sebanyak 16 orang nelayan Kota Bengkulu berhasil selamat dari amukan badai dan gelombang tinggi di Samudra Hindia saat mencari ikat ditengah laut (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu Badai dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Samudra Hindia sebelah barat Kota Bengkulu sepanjang Rabu, 31 Mei 2017, mengakibatkan 16 nelayan terombang-ambing.

Namun, nasib baik masih berpihak, nyawa belasan nelayan tradisional di Kecamatan Teluk Segara yang turun ke laut sejak Rabu dini hari itu bisa terselamatkan.

Saat itu, para nelayan yang menggunakan jaring pukat itu turun dan melempar sauh di tengah laut yang berjarak lebih dari 20 mil laut. Namun, mereka tidak menyadari naiknya gelombang laut secara tiba-tiba.

Dalam kepanikan di tengah hantaman gelombang, mereka dikepung badai kencang dan hujan lebat. Akibatnya, sembilan kapal yang melempar jangkar berdekatan itu terpecah menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama dengan empat kapal yang membawa tujuh nelayan mampu menembus badai dan memacu kapal dengan kecepatan penuh hingga mampu mendarat di pesisir pantai Kelurahan Pondok Besi.

Sementara, enam nelayan lain di dua kapal memilih mendarat di Pulau Tikus selama empat jam. Selanjutnya, mereka berangsur pulang ke pantai Kota Bengkulu setelah badai reda pada Rabu siang.

Lurah Pondok Besi Elli Mislina yang berada di lokasi menunggu kapal nelayan mendarat di Pantai Jakat, Bengkulu mengatakan, 13 nelayan yang sudah pulang itu sempat terombang-ambing dihantam gelombang. Beberapa bagian kapal yang mereka tumpangi terlihat pecah dan bocor.

Namun dengan sekuat tenaga mereka bisa memacu laju kapal dan tiba di daratan dengan selamat.

"Masih ada tiga orang lagi yang belum terpantau keberadaannya," ucap Elli di Bengkulu, Rabu, 31 Mei 2017.

Kepala Penerangan Korem 041 Garuda Emas Mayor David Suardi Jambak yang ikut melakukan pencarian mengatakan, beratnya medan perairan Samudra Hindia mengakibatkan tim gabungan Basarnas, Tagana, BPBD, TNI dan kepolisian kesulitan menjangkau titik lokasi hilangnya kapal nelayan yang masih terombang-ambing akibat amukan badai.

"Info terakhir yang kami terima, ketiga nelayan itu sudah mendarat di Pelabuhan Pulau Baai, alhamdulillah semuanya selamat," ujar David.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya