Makna Pancasila Bagi Menteri BUMN Rini Soemarno

Seluruh masyarakat Indonesia hari ini memperingati hari kelahiran Pancasila yang sudah menjadi ideologi negara selama 72 tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Jun 2017, 12:46 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto: Awan Harinto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh masyarakat Indonesia hari ini memperingati Hari Kelahiran Pancasila yang sudah menjadi ideologi negara selama 72 tahun. Menteri Rini Soemarno punya pesan sendiri soal Pancasila

 

Rini berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali menggelorakan makna pancasila sebagai ideologi bangsa, terutama dalam hal keberagaman.

"Syukuri keberagaman milik bangsa ini. Rawatlah, jaga dan jadikan kekuatan agar bangsa Indonesia menjadi besar dan terdepan," kata Rini dalam keterangannya, Kamis (1/6/2017).

Tanpa Pancasila, bagi Rini, Indonesia tidak akan bersatu dan tidak memiliki kekuatan dalam memajukan ekonomi. "Pancasila merupakan kesadaran untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tambah dia.

"Saya Rini Soemarno, Saya Indonesia, Saya Pancasila," tutupnya.

Selain Rini, sebelumnya juga telah disampaikan makna Pancasila bagi Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.

Sri Mulyani memperingati hari lahir Pancasila dengan mengajak para Eselon I untuk menyanyikan lagu nasional, tepatnya lagu Indonesia Pusaka. Dengan menggebu-gebu dan disertai mengacungkan genggaman tangan masing-masing, mereka nampak kompak menyanyikan lagu nasional tersebut di Halaman Kantor Koordinator Bidang Perekonomian.

"Ini untuk memicu kita semua untuk terus memaknai apa yang menjadi landasan Indonesia, yaitu Pancasila," kata Sri Mulyani.

Dia juga mengungkapkan, Pancasila menjadi ideologi yang sudah diterapkan di lingkungan Kementerian Keuangan. Semua sila yang ada di Pancasila sudah terefleksi dalam beberapa kebijakan yang sudah dikeluarkannya.

Contohnya, dalam sila pertama dan sila ke dua dalam pancasila, seluruh pegawai Kementerian Keuangan sudah menciptakan lingkungan kerja yang religius tetapi juga nasionalis.

Melihat dari sisi kebijakan fiskal‎, pajak, menurut Sri Mulyani sudah mencerminkan ideologi Pancasila. Tepatnya dilihat dari sisi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia demi persatuan Indonesia.

"Jadi ini momen luar biasa baik untuk kita memperkuat keinginan kita, tidak hanya refleksi tapi sungguh-sungguh menjalankan dalam keseharian kita," tambah dia. ‎(Yas)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya