Paksa Masuk Kokpit MH128, Pria Sri Lanka Diamankan Polisi Australia

Polisi bersenjata lengkap berjalan di dalam pesawat Malaysia Airlines Flight MH128 untuk menangkap seorang pria Sri Lanka setelah penerbang

oleh Johan Fatzry diperbarui 01 Jun 2017, 13:53 WIB
Pesawat Malaysia Airlines
Polisi bersenjata lengkap berjalan di dalam pesawat Malaysia Airlines Flight MH128 untuk menangkap seorang pria Sri Lanka setelah penerbang
Polisi bersenjata lengkap berjalan di dalam pesawat Malaysia Airlines Flight MH128 untuk menangkap seorang pria Sri Lanka setelah penerbangan tersebut melakukan pendaratan darurat di Melbourne, Australia (1/6). (Andrew Leconcelli via AP)
Foto yang mengambarkan situasi para penumpang berada di depan Malaysia Airlines Flight MH128 di Melbourne, Australia (1/6). Pesawat itu terpaksa kembali setelah seorang penumpang mengklaim memiliki bom dan memaksa masuk kokpit. (Andrew Leconcelli/AFP)
Pesawat yang diyakini sebagai Malaysia Airlines MH128 di Bandara Malbourne, Australia (1/6). Polisi berhasil mengamankan MH128 yang kembali setelah seorang penumpang asal Sri Lanka mengklaim memiliki bom dan memaksa masuk kokpit. (Andrew Leconcelli/AFP)
Polisi bersenjata lengkap berjalan di dalam pesawat Malaysia Airlines Flight MH128 untuk menangkap seorang pria Sri Lanka setelah penerbangan tersebut melakukan pendaratan darurat di Melbourne, Australia (1/6). (Andrew Leconcelli/AFP)
Polisi bersenjata lengkap berjalan di dalam pesawat Malaysia Airlines Flight MH128 untuk menangkap seorang pria Sri Lanka setelah penerbangan tersebut melakukan pendaratan darurat di Melbourne, Australia (1/6). (Andrew Leconcelli/AFP)
Terduga pelaku diamankan karena mencoba memasuki kokpit Malaysia Airlines MH128 di Melbourne, Australia (1/6). Rencananya pria berusia 25 tahun tersebut akan dibawa ke Pengadilan Tinggi Australia. (AAP Image/David Crosling)
Petugas polisi berjaga-jaga setelah penerbangan Malaysia Airlines MH128 kembali ke bandara setelah kembali dipecat di Melbourne, Australia (1/6). (AFP Photo / Mal Fairclough)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya